tag:blogger.com,1999:blog-84792138038411893392024-02-08T12:32:35.390-08:00profesi kependidikanGisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-17036412066710143202010-01-04T04:21:00.002-08:002010-01-04T04:24:28.082-08:00Profesi Pendidik <br />Perkembangan dalam bidang pendidikan selama 30 tahun terakhir membawa berbagai masalah berkenaan dengan pengadaan dan pendayagunaan guru. Meliputi perhitungan kebutuhan, pengadaan dan penyebaran.<br />Masalah penyebaran guru dan ketidakcocokan latar belakang pendidikan dan penugasan guru merupakan masalah yang sangat signifikan. Dalam menangani masalah, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain melalui penataran dan pemberian kesempatan tugas belajar.<br />Perubahan dan perkembangan masyarakat yang semakin maju menuntut profesi guru menyesuaiakan diri dengan perubahan dan kebutuhan masyarakat. <br />Perlu dilakukan perbaikan mendasar mengenai arah, pengembangan, dan implementasi program kependidikan yang bertumpu pada standar profesional yang seharusnya telah ditetapkan, khususnya standar profesi pendidik. Demikian juga mengenai penempatan, penggajian, dan perlindungan karirnya.<br />Pelayanan pendidikan dalam kehidupan global menuntut standar profesi pendidik. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum NKRI. <br />Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan (UU No 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).<br />Komitmen pemerintah terhadap penjaminan mutu makin kuat ditandai dengan lahirnya UU No 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No 14 Th 2005 tentang UU Guru dan Dosen, dan PP No 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. <br />Dalam UU dan PP tersebut dinyatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikat kompetensi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar. Sertifikat pendidik merupakan pengakuan terhadap kompetensi seseorang untuk melakukan pekerjaan sebagai pendidik.<br />Tujuan<br />Tujuan sertifikasi adalah menentukan kelayakan seseorang sebelum memasuki atau memangku jabatan profesional sebagai pendidik. Manfaat sertifikasi, yaitu satu, melindungi profesi pendidik dari praktik-praktik yang tidak kompeten yang dapat merusak citra pendidik. Dua, melindungi masyarakat dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak profesional dan bertanggungjawab.<br />Tiga, menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.<br />Empat, menjadi sarana penjaminan mutu pendidik.<br />Sertifikat pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. <br />Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi pendidik pada satuan pendidikan tertentu. <br />Pemerintah Pusat dan daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.<br />Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksud adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.<br />Yang dimaksud kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. <br />Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berahlak mulai. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. <br />Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.<br />Pendidik yang telah bersertifikat akan dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik, dan berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial serta pengembangan diri untuk menunjang peningkatan keprofesionalannya.<br />Pada saatnya nanti, semua guru baru harus memiliki sertifikat profesi pendidik sebelum diangkat sebagai guru. Sertifikat profesi pendidik diberikan oleh satuan pendidikan terakreditasi atau lembaga sertifikasi kepada calon pendidik dan pendidik sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan sebagai pendidik setelah lulus uji sertifikasi (kompetensi). Sertifikasi profesi pendidik merupakan proses pengujian kompetensi calon pendidik sebagai dasar pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan sebagai pendidik setelah lulus uji sertifikasi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi atau lembaga sertifikasi. <br />Dengan demikian tujuan sertifikasi profesi pendidik adalah untuk menentukan kelayakan dan kewenangan seseorang sebelum memangku jabatan profesi pendidik. Namun, karena pendidikan profesi guru dirancang dibuka tahun 2006 dan baru meluluskan paling cepat akhir tahun 2007, maka syarat tersebut baru dapat dilaksanakan pada tahun 2008. Dengan demikian untuk tahun 2006-2007 pengangkatan guru baru masih menggunakan pola lama dengan kualifikasi minimal S1 tau D4. Guru yang sudah berkualifikasi S1 atau D4 dan memiliki pengalaman kerja minimal lima tahun pada tanggal 1 Juli 2006, dapat langsung ikut uji sertifikasi, dengan syarat memperoleh rekomendasi dari atasan yang didasarkan atas prestasi kinerja dan hasil uji kompetensinya. <br />Jika lulus akan memperoleh sertifikat profesi pendidik dan jika tidak lulus diberi kesempatan uji ulang maksimal 2 kali. Sedangkan guru berkualifikasi S1 atau D4 dengan pengalaman kerja kurang dari lima tahun pada tanggal 1 Juli 2006, harus mengikuti pendidikan profesi sebelum mengikuti uji sertifikasi. <br />Guru yang berlatar belakang pendidikan dibawah S1, harus mengikuti peningkatan kualifikasi menjadi S1, baru setelah itu berlaku ketentuan untuk mengikuti uji sertifikasi. Guru yang berumur minimal 56 tahun tidak wajib ikut uji sertifikasi. Kepada yang bersangkutan diberikan "tunjangan pengabdian" atau "tunjangan lain" yang setara dengan tunjangan profesi.<br /><br />TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN<br />(1) Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas pembinaan karier, peningkatan mutu guru, koordinasi perlindungan hukum tenaga kependidikan dan koordinasi penyelenggara penataran.<br />(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),<br />Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan mempunyai fungsi :<br />a. Pelaksanaan dan evaluasi keadaan guru dan tenaga kependidikan lainnya menurut jenis dan jenjang pendidikan<br />b. Pelaksanaan analisa kebutuhan, penempatan, pemerataan tenaga kependidikan antar Kabupaten/Kota ;<br />c. Penetapan bahan kebijakan teknis peningkatan mutu dan karier tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya ;<br />d. Penyusunan dan perencanaan pembinaan karier guru dan tenaga kependidikan lainnya <br />e. Peningkatan mutu dan profesi guru lewat program penyetaraan;<br />f. Pelaksanaan penilaian prestasi tenaga kependidikan berdasarkan penetapan angka kredit jabatan fungsional ;<br />g. Penyusunan pedoman dan pelaksanaan pemilihan guru teladan ;<br />h. Penyusunan dan penyelenggaraan program standarisasi atau kompetensi tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya ;<br />i. Penyebarluasan, pedoman, penghargaan, perlindungan hukum dn kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya ;<br />j. Pelaksanaan tim koordinasi penyelenggaraan penataran ;<br />k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program pembinaan karier dan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya ;<br />l. Penyusunan laporan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan;<br />m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.<br />http://www.tendikjatim.com/<br />http://www.suaramerdeka.com/harian/0602/06/opi04.htmGisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-59919044416616953132010-01-04T04:21:00.001-08:002010-01-04T04:21:40.028-08:00Standar Pengelolaan Pendidikan<br /><br />Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah.<br /><br />Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Pengelolaan. <br />•Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.<br /><br />Standar Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan.<br />Pasal 49-(1)Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasisi sekolah ynag ditunjkan dengan kemandirian,kemitraan,partisipasi,keterbukaan,dan akuntabilitas<br />(2)Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan otonomi perguruan tinggi[...].<br /><br />Standar Pengelolaan Oleh Pemerintah Daerah<br />Pasal 59-(1)Pemerintah daerah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program:<br />a.wajib belajar;<br />b.peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah;<br />c.penuntasan pemberantasan buta aksara;<br />d.penjaminan mutu pada satuan pendidikan,baik yang diselengarakan oleh Pemerintah<br />e.Daerah maupun masyarakat;<br />f.peningkatan status guru sebagai profesi;<br />g.akreditasi pendidika;<br />h.peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat;dan<br />i.pemenuhan standar pelayanan minimal(SPM)bidang pendidikan.[...]<br /><br /><br />Standar Pengelolaan Oleh Pemerintah<br />Pasal 60-Pemerintah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program:<br />a.wajib belajar;<br />b.peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah dan tinggi;<br />c.penuntasan pemberantasan buta aksara;<br />d.penjaminan mutu pada satuan pendidikan,baik ysng diselengarakan oleh pemerintah<br />e.maupun masyarakat;<br />f.peningkatan status guru sebagai profesi;<br />g.peningkatan mutu dosen;<br />h.standarisasi pendidikan;<br />i.akreditasi pendidikan;<br />j.peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan lokal,nasional,dan global;<br />k.pemenuhan Standar Pelayanan Minimal(SPM)bidang pendidikan; dan Penjaminan mutu pendidikan nasional.<br /><br />Standar Pengelolaan Pendidikan<br />Sekolah/Madrasah tidak lagi menjalankan kebijakan yang bersifat sentralistik dan pengambilan keputusan terpusat , tetapi bergeser ke arah desentralistik dan manajemen partisipatif berdasarkan pola manajemen berbasis sekolah (MBS/M) <br />Standar Pengelolaan Sekolah/Madrasah berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan <br />Akreditasi sekolah/madrasah merupakan pelaksanaan supervisi dan evaluasi standar pengelolaan pendidikan <br /><br />http://dayoe-jeritansepi.blogspot.com/2009/12/standar-pengelolaan-pendidikan.html<br />Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-86523606310279840202009-12-29T04:13:00.001-08:002009-12-29T04:13:54.791-08:00UU Sistem Pendidikan Nasional<br /><br />Tiga orang anggota Dewan dari Fraksi PDKB menolak disahkannya UU Sistem Pendidikan Nasional<br />Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional disahkan dalam Sidang Paripurna pada tanggal 11 Juni 2003. Undang-undang tersebut diketuai oleh Arnold Nicolas Radjawane dari Fraksi PDKB. <br /><br />Dua fraksi menolak memberikan pendapat akhirnya dalam sidang paripurna tanggal 10 Juni 2003 dengan alasan penjadwalan yang berbeda dengan agenda Paripurna, yang seharusnya pada tanggal 17 Juni 2003, namun dimajukan menjadi tanggal 10 Juni 2003. Dua Fraksi tersebut adalah Fraksi KKI dan Fraksi PDIP. PAda tanggal 11 Juni 2003, Fraksi KKI menyampaikan pendapat akhirnya, namun Fraksi PDIP menolak untuk menyampaikan pendapat akhirnya. <br /><br />Dalam sidang paripurna tersebut, 3 (tiga) orang anggota Dewan Fraksi PDKB, yaitu G. Seto Harianto, Prof. Dr. Ing. K. Tunggul Sirait, Dr Arnold Nicolas Radjawane menolak RUU tersebut dengan alasan :<br />1. Adanya substansi yang bertentangan dengan UUD tahun 1945<br />2. Tidak memuat substansi yang mendasar bagi peningkatan mutu <br /> pendidikan nasional<br />3. Adanya perumusan yang tidak tepat makna dan tidak sinkron.<br />http://politik.vivanews.com/news/read/19826-UU%20Sistem%20Pendidikan%20Nasional<br />Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-51836564105111734482009-12-29T04:10:00.001-08:002009-12-29T04:11:20.292-08:00Kurikulum Berdasarkan Standar Isi 2006 SD / MI<br />Tahun 2006 merupakan tahun yang direncanakan akan disosialisasikannya pemberlakuan Kurikulum Berdasar Standar Isi 2006. Dengan disosialisasikannya Kurikulum tersebut diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik yang terampil dan memiliki standar kompetensi tinggi sehingga menjadi warga negara yang profesional dan memiliki komitmen kuat serta konsisten untuk membangun dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam persaingan global. <br />Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dang berdasarkan pada Pancasila dan Konstitusi Negara Indonesia akan terwujud apabila dibelajarkan secara terus menerus dengan mengedepankan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik melalui pemahaman penghayatan dan aplikasi dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat.<br />Dalam mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara sebagaimana tersebut di atas, perlu diperhatikan beberapa aspek dalam rangka optimalisasi pembelajaran di Sekolah Dasar dengan mewujudkan pembelajaran yang terpadu. Aspek yang dimaksud antara lain:<br />• Aspek perkembangan peserta didik dalam hal fisik, intelektual, pribadi, lingkungan dan sosial, emosional serta moralnya.<br />• Kesiapan guru sebagai penerjemah dan perancang kurikulum.<br />• Iklim belajar bergeser dari instruksional ke transaksional.<br />• Target kompetensi yang akan dicapai.<br />• Sarana dan prasana pendidikan.<br />B. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN TERPADU<br />Struktur Program Kurikulum SD dan MI memuat jumlah dan jenis mata pelajaran yang ditempuh dalam satu periode belajar selama 6 tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Khusus untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas I, II, dan III disebutkan menggunakan PENDEKATAN TEMATIK yang disajikan 26/27/28 Jam pelajaran per minggu. Pembagian dan pengaturan waktu per harinya diserahkan kepada Guru untuk mengaturnya. Alokasi waktu total yang disediakan sebanyak 26/27/28 jam tersebut, daerah/sekolah dapat menambah alokasi waktu total atau mengubah alokasi waktu mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan sekolah, Madrasah atau daerah yang bersangkutan.<br />Penyajian pembelajaran dilaksanakan secara terpadu antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain (Agama, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan & Pengetahuan Sosial, Matematika, Pendidikan Jasmani, Kertakes, Pengetahuan Alam/Sains) dengan pertimbangan dapat dipadukan indikatornya. Alokasi waktu sebanyak 26/27/28 jam pelajaran dapat diatur dengan bobot berkisar (a) 15 % untuk Agama (b) 50% untuk Membaca dan Menulis Permulaan serta Berhitung dan (c) 35 % untuk Pengetahuan Alam/Sains, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial, Kerajinan Tangan dan Kesenian dan Pendidikan Jasmani. Apabila dari indikator yang ada ternyata tidak dapat dibelajarkan secara terpadu, maka guru kelas dapat membelajarkan dengan jam tersendiri atau oleh guru lain (misalnya guru Agama dan atau guru Pendidikan Jasmani).<br />Standar Kompetensi Lulusan<br />Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.<br />Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.<br />Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 23 Tahun 2006 menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Lampiran Permen ini meliputi:<br />• SKL Satuan Pendidikan & Kelompok Mata Pelajaran<br />• SKL Mata Pelajaran SD-MI<br />• SKL Mata Pelajaran SMP-MTs<br />• SKL Mata Pelajaran SMA-MA<br />• SKL Mata Pelajaran PLB ABDE<br />• SKL Mata Pelajaran SMK-MAK<br />Pelaksanaan SI-SKL Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2006 menetapkan tentang pelaksanaan standar isi dan standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.<br />Panduan Penyusunan KTSP<br />Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah ini dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan Penyusunan KTSP terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama berupa Panduan Umum dan bagian kedua berupa Model KTSP.<br />Satuan Pendidikan yang telah melakukan uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh diperkirakan mampu secara mandiri mengembangkan kurikulumnya berdasarkan SKL, SI dan Panduan Umum. Untuk itu Panduan Umum diterbitkan lebih dahulu agar memungkinkan satuan pendidikan tersebut, dan juga sekolah/madrasah lain yang mempunyai kemampuan, untuk mengembangkan kurikulum mulai tahun ajaran 2006/2007.<br />Bagian kedua Panduan Penyusunan KTSP akan segera menyusul dan diharapkan akan dapat diterbitkan sebelum tahun ajaran baru 2006/2007. Waktu penyiapan yang lebih lama disebabkan karena banyaknya ragam satuan pendidikan dan model kurikulum yang perlu dikembangkan. Selain dari pada itu, model kurikulum diperlukan bagi satuan pendidik yang saat ini belum mampu mengembangkan kurikulum secara mandiri. Bagi satuan pendidikan ini, mempunyai waktu sampai dengan tiga tahun untuk mengembangkan kurikulumnya, yaitu selambat-lambatnya pada tahun ajaran 2009/2010.<br />Perubahan Permen No 24 Tahun 2006<br />Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.<br />http://bsnp-indonesia.org/id<br />Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-79651620346658932102009-12-26T04:21:00.000-08:002009-12-26T04:22:21.963-08:00<br />Standar Proses Pendidikan<br />Untuk kesekian kalinya kita ribut lagi dengan Ujian Nasional. Saya ingin memberi catatan kecil saja pada polemik yang satu ini. Penerapan ujian nasional yang batas nilai kelulusannya setiap tahun meningkat boleh jadi merupakan sesuatu yang baik. Sulit dibayangkan jika seseorang lulus dengan nilai 5 (awalnya ditetapkan 3). Kalau tidak salah waktu kecil dulu 5 ke bawah sudah ditulis dengan tinta merah. Walaupun demikian, ada yang perlu dikomentari dari pelaksanaan UN ini.<br />Orang boleh bicara output untuk melihat keberhasilan suatu proses. Tetapi output bukan merupakan ukuran mutlak. Bahkan menurut hemat saya kuncinya bukan pada output, tetapi pada proses. Kalau berbicara proses pengendalian dalam manajemen, pendekatan modern mengatakan pengendalian bukan dilakukan pada hasil. Kalaupun kita mengukur hasil, ukuran tersebut hanya digunakan sebagai indikator baik buruknya proses yang terjadi. Yang lebih penting lagi, proses pengendalian seharusnya dilakukan untuk memberikan umpan balik kepada sistem agar dapat melakukan koreksi jika terjadi penyimpangan pada proses. Dengan demikian, tidak tepat jika langkah pengendalian hanya dilakukan pada akhir proses dimana tidak dimungkinkan lagi untuk memperbaiki sistem. Dalam kasus UN hal ini akan menjadi lebih kritis karena hasil yang diukur akan menyebabkan beban proses pendidikan menjadi bertambah.<br />Berangkat dari pola pikir yang memperhatikan proses maka kebijakan UN memang harus didahului kejelasan terhadap proses pendidikan yang akan diuji lewat UN. Pada saat mengembangkan suatu sistem, setelah tujuan ditetapkan kita perlu menentukan proses apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tidak pada tempatnya jika dalam sebuah organisasi atau perusahaan, ada tujuan tanpa dibekali proses untuk mencapainya. Pada prakteknya memang hal ini yang lebih banyak terjadi. Bawahan atau pelaksana diberikan beban yang cukup berat (apalagi tanpa otoritas) untuk memikirkan sendiri bagaimana cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Boleh jadi karena atasannya sendiri tidak mengetahui cara mencapainya, mungkin karena tidak mau tahu, atau mental yang selalu ingin terima jadi. Hal semacam ini sangat berbahaya. Selain karena akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan dengan efektif, juga akan menumbuhsuburkan mental menghalalkan segala cara. Padahal mental-mental seperti ini yang harus dikikis oleh proses pendidikan.<br />Secara ideal, target nilai UN harus disertai dengan pengembangan proses bisnis yang dipersyaratkan. Sejauh pengetahuan saya, proses bisnis pendidikan ini yang belum kita miliki, baik di level SD, SMP bahkan sampai perguruan tinggi. Mungkin itulah sebabnya mengapa pendidikan di negeri ini memang tidak pernah dapat disejajarkan dengan pendidikan di negara lain. Bukan rahasia lagi bahwa rumusan tujuan pendidikan di negara kita sangat baik. Tetapi lihatlah hasilnya, banyak kecurangan dilakukan (bahkan oleh guru!!!), mental siswa yang lebih suka berkelahi daripada berkreasi, dan banyak lagi hal-hal menyimpang lainnya.<br />Sebagai kesimpulan akhir catatan ini, pemerintah memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengembangkan standar proses bisnis pendidikan. Teknis pelaksanaan dapat diatur kemudian. Saya yakin pemerintah tidak akan berdiri sendiri, banyak pihak yang akan membantu.<br />www.google.comGisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-91951493873252999972009-12-26T04:19:00.001-08:002009-12-26T04:19:54.925-08:00Standar Penilaian Pendidikan<br /><br /><br />PENILAIAN PENDIDIKAN<br />• Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan<br />dan pengolahan informasi untuk menentukan<br />pencapaian hasil belajar peserta didik;<br />• Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan<br />berdasarkan standar penilaian pendidikan yang<br />berlaku secara nasional;<br />• Standar penilaian pendidikan adalah standar<br />nasional pendidikan yang berkaitan dengan<br />mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil<br />belajar peserta didik;<br />• Penilaian dapat berupa ulangan dan atau ujian.<br /><br />Prinsip Penilaian<br />1. Sahih<br />2. Objektif<br />3. Adil<br />4. Terpadu<br />5. Terbuka<br />6. Menyeluruh dan berkesinambungan<br />7. Sistematis<br />8. Beracuan Kriteria<br />9. Akuntabel<br /><br />ULANGAN DAN UJIAN<br />• Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk<br />mengukur pencapaian kompetensi peserta didik<br />secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,<br />untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan<br />pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar<br />peserta didik;<br />• Ulangan terdiri atas Ulangan Harian, Ulangan<br />Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan<br />Ulangan Kenaikan Kelas;<br />• Ujian meliputi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/<br />Madrasah.<br />ULANGAN<br />• Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik<br />untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah<br />menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih;<br />• Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh<br />pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik<br />setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.<br />Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan<br />seluruh KD pada periode tersebut;<br />• Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh<br />pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di<br />akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang<br />merepresentasikan semua KD pada semester tersebut;<br />• Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh<br />pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian<br />kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan<br />pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan<br />meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada<br />semester tersebut.<br /><br />UJIAN NASIONAL (UN)<br />• Proses pengukuran pencapaian kompetensi<br />peserta didik, untuk menilai pencapaian<br />SNP yang diselenggarakan oleh<br />Pemerintah;<br />• Merupakan salah satu persyaratan<br />kelulusan dari satuan pendidikan;<br />• Mata pelajaran yang diujikan adalah mata<br />pelajaran tertentu dalam kelompok mata<br />pelajaran Iptek.<br /><br />UJIAN SEKOLAH/MADRASAH<br />�� Proses pengukuran pencapaian kompetensi<br />peserta didik oleh satuan pendidikan, sebagai<br />pengakuan atas prestasi belajar;<br />�� Merupakan salah satu persyaratan kelulusan<br />dari satuan pendidikan;<br />�� Mata Pelajaran yang diujikan mencakup:<br />Kelompok mata pelajaran Iptek yang tidak<br />diujikan dalam UN, dan aspek kognitif dan<br />atau psikomotor kelompok mata pelajaran<br />Agama dan Akhlak mulia serta kelompok mata<br />pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian.<br /><br />Penilaian hasil belajar pada jenjang<br />pendidikan dasar dan menengah<br />dilakukan oleh:<br />�� Pendidik<br />�� Satuan Pendidikan<br />�� Pemerintah<br /><br />PENILAIAN OLEH PENDIDIK<br />Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara<br />berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan<br />kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan<br />efektivitas kegiatan pembelajaran.<br />Kegiatan penilaian meliputi:<br />1. Penginformasian silabus mata pelajaran yang di dalamnya<br />memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal<br />semester;<br />2. Pengembangan indikator pencapaian KD dan m pemilihan<br />teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus<br />mata pelajaran;<br />3. Pengembangan instrumen dan pedoman penilaian sesuai<br />dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih;<br />4. Pelaksanaan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk<br />lain yang diperlukan;<br /><br />5. Pengolahan hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil<br />belajar dan kesulitan belajar peserta didik;<br />6. Pengembalian hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik<br />disertai balikan/komentar yang mendidik;<br />7. Pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran;<br />8. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir<br />semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk<br />satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi<br />singkat sebagai cerminan kompetensi utuh;<br />9. Pelaporan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan<br />Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru<br />Pendidikan Kewarganegaraan digunakan sebagai informasi<br />untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian<br />peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang<br />baik.<br /><br />PENILAIAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN<br />Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai<br />pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.<br />Kegiatan penilaian meliputi:<br />1. Penentuan KKM setiap mata pelajaran dengan harus<br />memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata<br />pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan<br />pendidik;<br />2. Pengkoordinasian ulangan yang terdiri atas ulangan tengah<br />semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas;<br />3. Penentuan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang<br />menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik, atau<br />penentuan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan<br />yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan<br />pendidik;<br />4. Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan<br />kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan melalui<br />rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian<br />oleh pendidik;<br /><br />6. Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran<br />agama dan akhlak mulia dan kelompok mata<br />pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian<br />dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan<br />mempertimbangkan hasil penilaian oleh<br />pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah;<br />7. Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah dan<br />penentuan kelulusan peserta didik dari Ujian<br />Sekolah/Madrasah sesuai dengan POS Ujian<br />Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan<br />penyelenggara ujian sesuai dengan POS Ujian<br />Sekolah/Madrasah ;<br /><br />8. Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan<br />melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:<br />a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,<br />b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir<br />untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran<br />agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran<br />kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata<br />pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran<br />jasmani, olahraga, dan kesehatan,<br />c. lulus Ujian Sekolah/Madrasah, dan<br />d. lulus Ujian Nasional.<br /><br />PENILAIAN OLEH PEMERINTAH<br />1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah<br />dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional<br />(UN);<br />2. UN didukung oleh sistem yang menjamin<br />mutu dan kerahasiaan soal serta<br />pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil;<br />3. Dalam rangka penggunaan hasil UN<br />untuk pemetaan mutu program/atau<br />satuan pendidikan, Pemerintah<br />menganalisis dan membuat peta daya<br />serap hasil UN.<br /><br />PEMANFAATAN HASIL UN<br />Hasil UN dimanfaatkan sebagai salah satu:<br />�� pertimbangan dalam pembinaan dan<br />pemberian bantuan kepada satuan pendidikan<br />dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,<br />�� pertimbangan dalam menentukan kelulusan<br />peserta didik pada seleksi masuk jenjang<br />pendidikan berikutnya,<br />�� penentu kelulusan peserta didik dari satuan<br />pendidikan yang kriteria kelulusannya<br />ditetapkan setiap tahun oleh Mendiknas<br />berdasarkan rekomendasi BSNP.<br /><br />PROSEDUR PENILAIAN<br />• Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat<br />penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari<br />rencana peiaksanaan pembelajaran (RPP);<br />• Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan<br />kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan<br />pendidikan;<br />• Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata<br />pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata<br />pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan<br />melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh<br />pendidik;<br />• Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran<br />agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan<br />dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui<br />rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oieh pendidik<br />dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah;<br /><br />• Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan<br />langkah-langkah:<br />a. menyusun kisi-kisi ujian,<br />b. mengembangkan instrumen,<br />c. melaksanakan ujian,<br />d. mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik<br />dari ujian sekolah/madrasah, dan<br />e. melaporkan serta memanfaatkan hasil penilaian;<br />• Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif<br />dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,<br />sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan<br />bertakwa kepada Tuhan YME dilakukan oleh guru<br />agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik<br />mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan;<br /><br />• Penilaian kepribadian adalah bagian dari penilaian<br />kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan<br />kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan<br />dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata<br />pelajaran lain dan sumber lain yang relevan;<br />• Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti<br />penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan;<br />• Keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan<br />pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan<br />yang ditanda-tangani oleh pembina kegiatan dan kepala<br />sekolah/madrasah.<br /><br />TEKNIK DAN<br />INSTRUMEN PENILAIAN<br />• Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan<br />berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi,<br />penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk<br />lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan<br />tingkat perkembangan peserta didik;<br />• Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik<br />atau tes kinerja;<br />• Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama<br />pembelajaran berlangsung dan atau di luar kegiatan<br />pembelajaran;<br />• Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok<br />dapat berbentuk tugas rumah dan atau proyek;<br />• Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:<br />substansi, konstruksi, dan bahasa.<br /><br />LAPORAN HASIL PENILAIAN<br />• Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik<br />sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta<br />didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti<br />pembelajaran remedi;<br />• Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan<br />disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian<br />kompetensi mata pelajaran disertai dengan deskripsi<br />kemajuan belajar;<br />• Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk<br />dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari<br />satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam<br />seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya;<br />• Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak<br />yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan<br />atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian<br />bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya<br />peningkatan mutu pendidikan.<br /><br /><br />http://pendidikansains.blogspot.com/2009/02/standar-penilaian-permen-no-20-th-2007.htmlGisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-38134941564671080352009-12-26T04:18:00.001-08:002009-12-26T04:18:49.832-08:00Standar Pembiayaan Pendidikan<br />Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.<br />Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.<br /><br />Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi: <br />Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,<br />Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan<br />Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.<br />http://bsnp-indonesia.org/id/?page_id=113/Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-48249072528942438642009-12-26T04:17:00.001-08:002009-12-26T04:17:23.914-08:00Akreditasi Sekolah <br />Badan Akreditasi Sekolah (BAS) adalah sebuah badan yang berhak memberikan penilaian kepada sekolah-sekolah. Ini adalah salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini, yang dari tahun ke tahun terus merosot. Meskipun seruan peningkatan mutu pendidikan bukan barang baru, ada semangat positif dari kebijakan. <br />Berbeda dengan sistem penilaian dahulu, di mana yang dinilai hanya sekolah swasta untuk mendapatkan predikat disamakan atau diakui, kini sekolah negeri pun dinilai untuk mendapatkan predikat terakreditasi. Di tengah menggebunya semangat meningkatkan mutu pendidikan kita, ada sesuatu yang perlu diingatkan kembali di sini. <br />Setidaknya ada dua pertanyaan pokok yang muncul di sini. Pertama, bagaimana kebijakan ini bisa sejalan dengan semangat pemerintah menyerukan otonomi pendidikan dan manajemen berbasis sekolah? Kedua, bisakah penilaian yang dilakukan tim assessor objektif? <br />Sentralisasi Vs Otonomi <br />Ini isu penting yang perlu didiskusikan dalam konteks akreditasi sekolah karena dua kata tersebut sama-sama sebagai produk pemerintah. Sentralisasi memberi penekanan kuat pada peran pemerintah mengawasi dan menilai mutu sebuah sekolah. Sebaliknya, otonomi adalah semangat dari bawah untuk mengatur, mengawasi dan menilai mutu sekolahnya sendiri. <br />Dalam semangat manajemen berbasis sekolah dan menajemen kualitas total (total quality management), kata "sendiri" bukan hanya sekolah itu saja, melainkan masyarakat setempat di mana mereka adalah pengguna utama jasa suatu lembaga pendidikan. Kebijakan akreditasi sekolah merupakan kebijakan di mana peran mengawasi dan menilai diambil alih pemerintah. Tim assessor sekolah merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk mengawasi dan menilai mutu sebuah sekolah. Tidak bisa tidak, hal ini akan berbenturan dengan semangat yang kedua, di mana semangat tersebut memberi keleluasaan dan kebebasan sebuah sekolah mengurus dirinya sendiri, termasuk menerapkan kurikulum yang sedikit berbeda. Pemerintah dalam hal ini hanya sebagai fasilitator, bukan sebagai assessor. Kini dan ke depan, semangat kedua ini yang justru harus didorong dan dikembangkan. Yang akan menilai sebuah sekolah itu bermutu atau tidak adalah masyarakat sebagai pengguna utama lembaga pendidikan. <br />Apabila argumentasi pemerintah menerapkan kebijakan ini adalah terjaminya mutu pendidikan secara nasional, muncul pertanyaan, "Mutu seperti apa yang ingin dibangun?" Ada pemahaman yang sering tidak pas tentang istilah tersebut. <br />Istilah mutu banyak dikaitkan pencapaian siswa (student achievement), yang lebih identik dengan nilai yang bagus. Dalam pandangan umum, sebuah sekolah dikatakan bermutu apabila siswanya mampu mendapatkan nilai tinggi di setiap ujian, baik ujian sekolah maupun nasional. Sekolah tersebut lantas diberi predikat sekolah yang bermutu. <br />Nilai bagus tersebut sesungguhnya karena siswanya memang pintar. Dalam pandangan sekolah yang modern (baca: menerapkan kurikulum dan manajemen berbeda), yang menginginkan otonomi pendidikan, pandangan tentang mutu sebuah sekolah sering berbeda dengan pandangan di atas. Mutu pendidikan lebih dilihat upaya memperlakukan siswa menjadi lebih manusiawi (baca: memanusiakan manusia). <br />Pandangan semacam ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap kurikulum, metode pengajaran, serta pola interaksi guru dan murid yang diterapkan di sekolah yang bersangkutan. Sekolah semacam itu sering memerlukan kriteria penilaian yang berbeda. Kenyataannya, ada banyak sekolah yang mencoba menerapkan kurikulum dan metode pembelajaran yang berbeda. <br />Dalam hal ini tim asesor harus benar-benar menyadari pemerintah ingin meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan keleluasaan lembaga pendidikan untuk mengurus, mengawasi dan menilai sendiri mutu sekolahnya, melalui otonomi pendidikan dan manajemen berbasis sekolah. <br />Objektivitas Penilaian <br />Isu ini tidak kalah penting untuk dibicarakan. Objektivitas instrumen penilaiannya tidak diragukan. Dalam draf Badan Akreditasi Sekolah Nasional (Basnas) terdapat sembilan komponen yang akan dinilai dan itu sudah menyangkut hampir semua aspek yang perlu diperhatikan lembaga pendidikan. Sembilan komponen penilaian itu adalah : <br />1.Proses belajar mengajar dan kurikulum <br />2.Ketersediaan sarana pendidikan <br />3.Ketenagaan, mencakup guru dan staf tata usaha <br />4.Pembiayaan <br />5.Manajemen yang diterapkan <br />6.Kesiswaan <br />7.Partisipasi masyarakat <br />8.Kelembagaan atau organisasi <br />9.Kultur sekolah dalam mendorong suasana kondusif untuk belajar. () <br />Yang perlu didiskusikan di sini adalah menyangkut sumber daya manusia dari tim assessor itu sendiri. Apakah tim assessor sungguh lebih memahami mengenai mutu sekolah daripada sumber daya manusia di lembaga pendidikan itu sendiri. Jangan sampai terjadi dahulu ketika sekolah-sekolah swasta dinilai mendapatkan predikat disamakan atau diakui. <br />Waktu itu semangat yang berkembang adalah sekolah swasta lebih bermutu daripada sekolah negeri mana pun. Lantas sekolah tersebut disamakan dengan sekolah mana? Untunglah pemerintah menyadari keadaan ini, di mana banyak negeri mutunya justru lebih rendah daripada sekolah-sekolah swasta. <br />Objektivitas penilaian juga menyangkut masalah klasik, yaitu soal KKN. Tidak bisa tidak, semua sekolah berlomba mendapatkan predikat "terakreditasi A", terutama berkaitan gengsi dan nilai jual sebuah sekolah di mata masyarakat. Ini rawan terhadap kecurangan untuk mendapatkan predikat tersebut. <br />Tim assessor dapat mudah tergoda dengan sejumlah iming-iming dari sekolah yang tidak ingin mendapatkan predikat C karena sebagai akibatnya sekolah tersebut tidak boleh mengadakan ujian sendiri dan menerbitkan ijazah sendiri. Atau sebaliknya, tim assessor menerapkan kriteria tambahan, semacam kesepakatan-kesepakatan di luar kriteria yang resmi, agar tidak mendapatkan predikat C. <br />Hal ini tidak jauh berbeda dengan situasi akreditasi terhadap perguruan tinggi swasta yang terjadi kini. Gejala ini dapat mewabah ke sekolah-sekolah untuk berlomba mendapatkan predikat A dengan tidak melalui prosedur yang benar. Alhasil akreditasi sekolah hanya menjadi sebuah lelucon baru dalam kancah pendidikan kita, meskipun tujuannya bagus. <br />Melibatkan Masyarakat <br />Pemerintah tidak bisa setengah-tengah dalam menerapkan kebijakan ini. Apabila benar-benar ingin meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini, harus berani mengambil risiko berbenturan dengan seruan pemerintah sendiri untuk menghidupkan semangat otonomi pendidikan dan manajemen berbasis sekolah. <br />Pemerintah tidak cukup kalau hanya menetapkan kriteria, melatih tim assessor, pengawas, dan kepala sekolah. Pemerintah perlu menilai dan mengawasi tim assessor itu sendiri. Pengalaman di Indonesia menunjukkan bukannya sistem yang lemah, tetapi manusianya yang lemah. Ambil contoh, bank-bank kita yang sampai sekarang terus dibobol dengan melibatkan orang dalam, meskipun sistem dalam bank tersebut sudah bagus. <br />Sudah saatnya penilaian sekolah perlu melibatkan lembaga-lembaga indenpenden seperti PGRI, LSM, dan wakil masyarakat. Jadi, bukan hanya dilakukan Badan Akreditasi Sekolah (BAS). Mekanismenya dengan meminta tokoh-tokoh yang benar-benar ahli menjadi tim assessor. Jadi tim assessor bukan hanya terdiri dari unsur pemerintah. Hal ini untuk menghindari pemahaman sempit tim assessor dalam memahami mutu pendidikan dan menerjemahkan kriteria penilaian serta menghindarkan kecurigaan masyarakat terhadap objektivitas proses penilaian. <br /><br />http://www.e-smartschool.com/sptPendidikan/artikel14.aspGisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-10496920313654080202009-12-26T04:14:00.001-08:002009-12-26T04:14:48.446-08:00PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN<br /><br />Keberadaan guru di mayapada sudah ada sejak jaman dulu. Sejak manusia paling awal diciptakan, yaitu Nabi Adam A.S. Guru Nabi Adam A.S. adalah guru dari segala guru, guru dari para penemu, guru dari makhluk paling soleh, yaitu Allah SWT. yang Maha Tahu. Dalam Al Quran diterangkan Allah SWT. yang mengajarkan pada Adam segala sesuatu tentang benda yang ada di dunia. Selanjutnya Nabi Adam mengajarkannya pada Siti Hawa, begitu seterusnya.<br />Istilah guru pada saat ini mengalami penciutan makna. Guru adalah orang yang mengajar di sekolah. Orang yang bertindak seperti guru seandainya di berada di suatu lembaga kursus atau pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal mereka itu tetap saja bertindak seperti guru. Mengajarkan hal-hal baru pada peserta didik.<br />Terlepas dari penciutan makna, peran guru dari dulu sampai sekarang tetap sangat diperlukan. Dialah yang membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya, ke mana manusia akan pergi dan apa yang harus manusia lakukan di dunia. Manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya memerlukan bantuan orang lain, sejak lahir sampai meninggal. Orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah dengan harapan guru dapat mendidiknya menjadi manusia yang dapat berkembang optimal.<br />Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individu, karena antara satu perserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Mungkin kita masih ingat ketika masih duduk di kelas I SD, gurulah yang pertama kali membantu memegang pensil untuk menulis, ia memegang satu persatu tangan siswanya dan membantu menulis secara benar. Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani berbuat benar, dan membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap setiap perbuatannya. Guru juga bertindak bagai pembantu ketika ada peserta didik yang buang air kecil, atau muntah di kelas, bahkan ketika ada yang buang air besar di celana. Guru-lah yang menggendong peserta didik ketika jatuh atau berkelahi dengan temannya, menjadi perawat, dan lain-lain yang sangat menuntut kesabaran, kreatifitas dan profesionalisme.<br />Memahami uraian di atas, betapa besar jasa guru dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan para peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan Negara dan bangsa.<br />Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, professional dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai :<br />1. Orang tua, yang penuh kasih saying pada peserta didiknya.<br />2. Teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.<br />3. Fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan dan bakatnya.<br />4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.<br />5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.<br />6. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan dengan orang lain secara wajar.<br />7. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain, dan lingkungannya.<br />8. Mengembangkan kreativitas.<br />9. Menjadi pembantu ketika diperlukan.<br />Demikian beberapa peran yang harus dijalani seorang guru dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh para siswanya.<br />Saat ini permasalahan yang menimpa bidang pendidikan sangat beragam dan tergolong berat. Mulai dari sarana dan prasarana pendidikan, tenaga pengajar yang kurang, serta tenaga pengajar yang belum kompeten. Kondisi sekolah yang memprihatinkan, ruang kelas bocor bila hujan dan sebagian sekolah ambruk. Maka tidaklah aneh kalau kondisi pendidikan kita jauh dari harapan.<br />Salah satu permasalahan yang menimpa dunia pendidikan adalah kompetensi guru. Guru yang harusnya memiliki kompetensi sesuai ketentuan dan kebutuhan, nyatanya hanya sedikit yang masuk kategori tersebut. Sisanya sungguh memprihatinkan. Program sertifikasi guru yang sekarang sedang digalakkan adalah salah satu bagian dari usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.<br />Program sertifikasi guru merupakan program yang menyentuh langsung kompetensi guru. Salah satu kriterianya yaitu menilai kemampuan guru dari segi kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran. Diharapkan guru dapat melakukan pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa ke arah sikap kreatif dan inovatif serta trampil. Kondisi tersebut harus dimulai dari gurunya sendiri. <br />Sebagai contoh derasnya informasi serta cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan pertanyaan terhadap tugas utama guru yang disebut “mengajar”. Masih perlukah guru mengajar di kelas seorang diri, menginformasikan, menjelaskan dan menerangkan? Permasalahan lain akibat derasnya informasi dan munculnya teknologi baru adalah kesiapan guru untuk mengikuti perkembangan tersebut. Seorang guru dituntut harus serba tahu bila tidak tahu guru harus berkata jujur “Saya tidak tahu”. Namun kalau terlalu sering guru berkata demikian alangkah naifnya guru tersebut. Seyogyanya dia terus mencari tahu, belajar terus sepanjang hayat, memanfaatkan teknologi yang ada. <br />Di masyarakat, seorang guru diamati dan dinilai masyarakat, di sekolah dinilai oleh murid dan teman sejawatnya serta atasannya. Peran apakah yang harus dilakoni seorang guru supaya penilaian mereka positif? Suatu pertanyaan -yang menjadi salah satu permasalahan- yang sekarang muncul di masyarakat.<br />Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk dapat membentuk kompetensi dan kualitas pribadi anak didiknya. Untuk mencapai hal demikian timbul pertanyaan, sebenarnya peran apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru sehingga anak didik bisa berkembang optimal? Cukupkah peran guru seperti yang telah disampaikan di atas ataukah ada peran lain yang harus dilakoni seorang guru ?<br />Beragam pertanyaan tadi dapat menyebabkan demotivasi bagi seorang calon guru ataupun guru yang sudah lama mengabdi. Apakah saya mampu menjadi guru yang ideal? Peran apa yang harus saya lakoni untuk menjadi guru yang ideal? Demikian pertanyaan yang timbul dalam hati seorang guru yang berniat mengabdikan sisa hidupnya di dunia pendidikan. <br />Pertanyaan tersebut sebelumnya telah menggugah sejumlah pengamat dan akhli pendidikan. Mereka telah meneliti peran-peran apa yang harus dimiliki seorang guru supaya tergolong kompeten dalam pembelajaran maupun pergaulan di masyarakat.<br />Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :<br />1. Guru Sebagai Pendidik<br />Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.<br />2. Guru Sebagai Pengajar<br />Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.<br />Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.<br />Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.<br />3. Guru Sebagai Pembimbing<br />Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.<br />Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut.<br />Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai. <br />Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.<br />Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.<br />Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.<br />4. Guru Sebagai Pelatih<br />Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini lebih ditekankan lagi dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, karena tanpa latihan tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan materi standar.<br />5. Guru Sebagai Penasehat<br />Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.<br />Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.<br />6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)<br />Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan. <br />Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.<br />7. Guru Sebagai Model dan Teladan<br />Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru : Sikap dasar, Bicara dan gaya bicara, Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan kesalahan, Pakaian, Hubungan kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku neurotis, Selera, Keputusan, Kesehatan, Gaya hidup secara umum<br />Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri.<br />Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.<br />8. Guru Sebagai Pribadi<br />Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang sering dikemukakan adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. <br />Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka dengan cara yang tepat disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan masyarakat yang berakibat terganggunya proses pendidikan bagi peserta didik.<br />Guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olah raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.<br />9. Guru Sebagai Peneliti<br />Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahui untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Sebagai orang yang telah mengenal metodologi tentunya ia tahu pula apa yang harus dikerjakan, yakni penelitian. <br />10. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas<br />Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. <br />Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.<br />11. Guru Sebagai Pembangkit Pandangan<br />Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah dan peristiwa, mulai dari kisah nyata sampai yang direkayasa. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada pesarta didiknya. Mengembangkan fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik di segala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini. <br />12. Guru Sebagai Pekerja Rutin<br />Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya. <br />13. Guru Sebagai Pemindah Kemah<br />Hidup ini selalu berubah dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka memindah-mindahkan dan membantu peserta didik dalam meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta didik, kepercayaan dan kebiasaan yang menghalangi kemajuan serta membantu menjauhi dan meninggalkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih sesuai. Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya. <br />14. Guru Sebagai Pembawa Cerita<br />Sudah menjadi sifat manusia untuk mengenal diri dan menanyakan keberadaannya serta bagaimana berhubungan dengan keberadaannya itu. Tidak mungkin bagi manusia hanya muncul dalam lingkungannya dan berhubungan dengan lingkungan, tanpa mengetahui asal usulnya. Semua itu diperoleh melalui cerita.<br />Guru tidak takut menjadi alat untuk menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia. <br />Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur. Dengan cerita manusia bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan yang nampak diperlukan oleh manusia lain, yang bisa disesuaikan dengan kehidupan mereka. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan gagasan kehidupan di masa mendatang.<br />15. Guru Sebagai Aktor<br />Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditransferkan, melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol.<br />Sebagai aktor, guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan inspirasi yang dalam yang akan mengarahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang actor berusaha mengurangi respon bosan dan berusaha meningkatkan minat para pendengar.<br />16. Guru Sebagai Emansipator<br />Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insane dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri. <br />17. Guru Sebagai Evaluator<br />Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.<br />Penilaian harus adil dan objektif.<br />18. Guru Sebagai Pengawet<br />Salah satu tugas guru adalah mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia sekarang maupun di masa depan.<br />Sarana pengawet terhadap apa yang telah dicapai manusia terdahulu adalah kurikulum. Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang akan diawetkan.<br />19. Guru Sebagai Kulminator<br />Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.<br />Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.<br />Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.<br /> <br /> http://yatun.wordpress.com/2008/06/06/peran-guru-dalam-pembelajaran/Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-36348951276395532042009-12-26T04:10:00.001-08:002009-12-26T04:11:02.244-08:00Standar Sarana dan Prasarana Sekolah<br /><br />LATAR BELAKANG<br />Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi dalam pergaulan nasional maupun internasional. Untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan tersebut, Pemerintah telah mengamanatkan penyusunan delapan standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada peserta didik agar dapat: <br /><br /><br />(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, <br />(b) belajar untuk memahami dan menghayati, <br />(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, <br />(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan <br />(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. <br />Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana.Standar sarana dan prasarana ini untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Standar sarana dan prasarana ini mencakup:<br />1. kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,<br />2. kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.<br />PENGERTIAN<br />1. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.<br />2. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.<br />3. Perabot adalah sarana pengisi ruang.<br />4. Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.<br />5. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.<br />6. Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar.<br />7. Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.<br />8. Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru.<br />9. Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu.<br />10. Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.<br />11. Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif singkat.<br />12. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendukung fungsi sekolah/madrasah.<br />13. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi.<br />14. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana sekolah/madrasah meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan.<br />15. Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.<br />16. Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus.<br />17. Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.<br />18. Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus.<br />19. Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah.<br />20. Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu. 21. Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi sekolah/madrasah.<br />22. Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.<br />23. Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah/madrasah.<br />24. Tempat beribadah adalah tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.<br />25. Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.<br />26. Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.<br />27. Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip sekolah/madrasah.<br />28. Ruang sirkulasi adalah ruang penghubung antar bagian bangunan sekolah/madrasah.<br />29. Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.<br />30. Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat melakukan kegiatan bebas.<br />31. Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satu satuan kelas.<br />PRASANA SEKOLAH<br />Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:<br />1. ruang kelas,<br />2. ruang perpustakaan,<br />3. laboratorium IPA,<br />4. ruang pimpinan,<br />5. ruang guru,<br />6. tempat beribadah,<br />7. ruang UKS,8. jamban,<br />9. gudang,<br />10. ruang sirkulasi,<br />11. tempat bermain/berolahraga.<br />Sebuah SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:<br />1. ruang kelas,<br />2. ruang perpustakaan,<br />3. ruang laboratorium IPA,<br />4. ruang pimpinan,<br />5. ruang guru,<br />6. ruang tata usaha,<br />7. tempat beribadah,<br />8. ruang konseling,<br />9. ruang UKS,<br />10. ruang organisasi kesiswaan,<br />11. jamban,<br />12. gudang,<br />13. ruang sirkulasi,<br />14. tempat bermain/berolahraga.<br />Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:<br />1. ruang kelas,<br />2. ruang perpustakaan,<br />3. ruang laboratorium biologi,<br />4. ruang laboratorium fisika,<br />5. ruang laboratorium kimia,<br />6. ruang laboratorium komputer,<br />7. ruang laboratorium bahasa,<br />8. ruang pimpinan,<br />9. ruang guru,<br />10. ruang tata usaha,<br />11. tempat beribadah,<br />12. ruang konseling,<br />13. ruang UKS,<br />14. ruang organisasi kesiswaan,<br />15. jamban,<br />16. gudang,<br />17. ruang sirkulasi,<br />18. tempat bermain/berolahraga<br /><br /><br />http://inducation.blogspot.com/2008/10/standar-sarana-dan-prasarana-sekolah.htmlGisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-30904156746097184572009-12-26T04:08:00.001-08:002009-12-26T04:08:25.617-08:00Pengembangan Kompetensi SDM Kependidikan<br /><br />Sistem pendidikan nasional telah disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi sosial-budaya. Di dalamnya sarat prinsip-prinsip pendidikan yang berlandaskan pada kesatuan dan keutuhan nasional, menjunjung tinggi kepribadian bangsa yang bermartabat dan bermoral, kreativitas, keterampilan, dan sebagainya.<br /><br />Mutu pendidikan ditentukan oleh beberapa faktor penting, yaitu menyangkut input, proses, dukungan lingkungan, sarana dan prasarana. Penjabaran lebih lanjut mengenai faktor-faktor tersebut bahwa input berkaitan dengan kondisi peserta didik (minat, bakat, potensi, motivasi, sikap), proses berkaitan erat dengan penciptaan suasana pembelajaran, yang dalam hal ini lebih banyak ditekankan pada kreativitas pengajar (guru), dukungan lingkungan berkaitan dengan suasana atau situasi dan kondisi yang mendukung terhadap proses pembelajaran seperti lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar, sedangkan sarana dan prasarana adalah perangkat yang dapat memfasilitasi aktivitas pembelajaran, seperti gedung, alat-alat laboratorium, komputer dan sebagainya.<br /><br />Berkaitan dengan faktor proses, guru menjadi faktor utama dalam penciptaan suasana pembelajaran. Kompetensi guru dituntut dalam menjalankan tugasnya secara profesional. Studi tentang pendidikan guru di akhir abad ke 20 dan awal abad ke 21 menunjukkan fenomena yang semakin kuat menempatkan guru sebagai suatu profesi. Kondisi nyata kini memandang bahwa guru sebagai sebuah profesi, bukan lagi dianggap sebagai suatu pekerjaan (vokasional) biasa yang memerlukan pendidikan tertentu. Kedudukan seperti ini setidaknya dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi internal dan eksternal. Secara internal, terjadi penguatan dalam kedudukan sosial, proteksi jabatan, penghasilan, dan status hukum. Sebagai implikasi posisi ini, maka secara eksternal terjadi harapan dan tuntutan kualitas profesi keguruan, yang tidak hanya diukur berdasarkan kriteria lembaga penghasil (LPTK), tetapi juga menurut kriteria pengguna (user) antara lain asosiasi profesi, masyarakat, dan lembaga yang mengangkat dan memberikan penghasilan.<br /><br />Upaya peningkatan kualitas pendidikan untuk mengangkat dari keterpurukan tidak mungkin terlaksana dengan baik apabila tidak dibarengi dengan upaya penegakan standar penyelenggaraan pendidikan, standar pelayanan pendidikan serta standar kompetensi guru, standar lulusan dan standar tenaga kependidikan lainnya. Standar penyelenggaraan pendidikan mengisyaratkan bahwa lembaga penyelenggara pendidikan wajib memenuhi tuntutan minimum segala masukan (input) yang akan diproses dan standar proses yang memenuhi prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedang standar pelayanan dimaksudkan agar lembaga penyelenggara pendidikan dapat memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan sehingga merasa puas terhadap hasil pendidikan sebagaimana yang mereka harapkan. Kepuasan pelanggan harus merupakan tujuan pelayanan, karena pendidikan adalah lembaga pemberi layanan jasa kepada masyarakat.<br /><br />Penjaminan mutu lewat sertifikasi kompetensi akan mampu memberikan kepercayaan kepada stakeholder. Jika guru memiliki sertifikat kompetensi yang merupakan pengakuan terhadap kompetensi dan profesi untuk melaksanakan tugas sebagai guru, stakeholder akan percaya bahwa guru yang akan mendidik, mengajar, melatih dan membimbing anak-anak yang mereka percayakan akan mendapat pelayanan optimal baik di dalam penyediaan fasilitas pendidikan maupun dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Diharapkan dengan upaya itu hasil pendidikan yang dicapai juga akan lebih baik.<br /><br />Patut disadari bahwa setiap hal baru yang dirasa asing dan berkaitan langsung dengan kepentingan dan nasib guru akan menimbulkan reaksi beragam, dari sikap pasrah sampai reaksi menentang. Secara psikologis akan menimbulkan kekhawatiran, karena mereka tidak terbiasa untuk mengenali kemampuan diri melalui refleksi dan evaluasi diri. Jika guru memiliki rasa confident (percaya diri) akan kompetensi yang dimilikinya, tidak akan menimbulkan rasa was-was dan khawatir yang berlebihan. Oleh karena itu perlu sosialisasi secara luas agar kebijakan sertifikasi dan resertifikasi dapat diterima secara positif, dan bukan merupakan ancaman bagi guru, tetapi justru dirasakan dapat melindungi profesi guru dan untuk membantu guru dalam mencapai tingkat tertinggi jabatan guru.<br /><br />Standar Kompetensi Guru<br /><br />Guru adalah salah satu jenis jabatan profesional di dalam bidang kependidikan. Sebagai jabatan, guru harus dipersiapkan melalui pendidikan dalam jangka waktu tertentu dengan seperangkat mata kuliah serta beban SKS tertentu sesuai dengan jenjangnya. Pendidikan yang dimaksud adalah untuk mendidik calon guru yang kelak mampu melaksanakan tugas secara profesional. Tugas profesional guru dapat dipilah menjadi empat fungsi sekalipun di dalam praktik merupakan satu kesatuan terpadu saling terkait, mendukung dan memperkuat satu terhadap aspek yang lain. Empat fungsi yang dimaksud adalah: 1) guru sebagai pendidik, 2) guru sebagai pengajar, 3) guru sebagai pelatih, dan 4) guru sebagai pembimbing.<br /><br />Hasil studi dari pakar pendidikan (Jalal & Mustafa, 2001), menyimpulkan bahwa guru merupakan faktor kunci yang paling menentukan dalam keberhasilan pendidikan dinilai dari prestasi belajar siswa. Reformasi apapun yang dilakukan dalam pendidikan seperti pembaruan kurikulum, penyediaan sarana-prasarana dan penerapan metode mengajak baru, tanpa guru yang bermutu, peningkatan mutu pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal.<br /><br />Kenyataan menunjukkan bahwa masih sebagian besar guru underqualified, tingkat penguasaan bahan ajar dan keterampilan dalam menggunakan metode pembelajaran yang inovatif masih kurang. Untuk itu perlu upaya peningkatan kualitas guru melalui berbagai cara antara lain : penentuan standar kompetensi, uji kompetensi dan sertifikasi guru, penilaian kinerja guru, penataran /pelatihan guru, peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru, studi lanjut, peningkatan kualitas LPTK penghasil guru, dan lain-lain.<br /><br />Khusus dalam perumusan standar komptensi guru terlebih dahulu perlu dikaji, dianalisis dan dibahas secara mendalam semua aspek yang berkaitan dengan tugas dan fungsi guru. Tim Penyusun Standar Kompetensi Guru Pemula (SKGP) merumuskan kompetensi guru dalam 4 (empat) rumpun yaitu: (1) Penguasaan Bidang Studi; (2) Pemahaman tentang Peserta Didik; (3) Penguasaan Pembelajaran yang mendidik; dan (4) Pengembangan Kepribadian dan Keprofesionalan. Keempat rumpun tersebut mencerminkan empat standar kompetensi guru yang dijabarkan lagi masing-masing dalam butir-butir kompetensi ( 28 butir kompetensi) selanjutnya diuraikan menjadi indikator yang berfungsi untuk memperjelas butir-butir kompetensi sehingga dapat dirujuk untuk mengembangkan instrumen uji kompetensi guru.<br /><br />Sertifikasi Guru dan Landasan Yuridisnya<br /><br />Sertifikasi kompetensi adalah proses pemerolehan sertifikat kompetensi guru yang dimaksudkan untuk memberikan bukti tertulis terhadap kinerja (performance) melaksanakan tugas guru sebagai perwujudan kompetensi yang dimiliki telah sesuai dengan standar kompetensi guru yang dipersyaratkan. Sertifikat kompetensi adalah surat keterangan bukti atas kompetensi dan hanya diberikan setelah yang bersangkutan lulus pendidikan profesi guru lembaga pendidikan tinggi terpilih.<br /><br />Sertifikasi kompetensi melalui pendidikan profesi guru sebagai upaya penjamin mutu pendidik dan tenaga kependidikan di Indonesia mempunyai arti strategis dan mendasar dalam upaya peningkatan mutu guru. Sertifikasi merupakan jawaban terhadap adanya kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru. Oleh karena itu proses sertifikasi kompetensi dipandang sebagai bagian esensial dalam memperoleh sertifikat kompetensi yang diperlukan.<br /><br />Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 61 ayat (1) menyatakan bahwa sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi; ayat (2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi; (3) Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan/atau lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.<br /><br />Oleh karena itu pemerolehan sertifikat dalam pertemuan ilmiah, seperti seminar, diskusi panel, lokakarya, simposium, dan lain-lain bukanlah sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi. Ketentuan ini bersifat umum, baik untuk tenaga kependidikan maupun non kependidikan.<br /><br />Khusus untuk tenaga kependidikan, UU No 20 tahun 2003 Pasal 42 ayat (2) menyatakan bahwa pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi. Sementara itu, dalam pasal 42 ayat (1) disebutkan bahwa Pendidik harus memiliki kualifikasi minimal dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.<br /><br />UU No 20 tahun 2003 Pasal 43 ayat (2) menegaskan bahwa sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi. Jadi peran lembaga penyelenggara program pendidikan tenaga kependidikan yang terakreditasi sudah jelas dan tegas berwenang menyelenggarakan sertifikasi pendidik untuk TK,SD,SMP,SMA, dan SMK. Ijazah merupakan pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan yang diberikan kepada peserta didik setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi<br /><br />Lebih jauh Undang-Undang Guru pasal 7 ayat (1) menyebutkan, bahwa guru sebagai tenaga profesional di bidang pembelajaran wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Ayat (2) Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui pendidikan tinggi Program Sarjana atau Program Diploma IV yang sesuai dengan tugasnya sebagai guru; ayat (3) menyatakan, bahwa Kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial sesuai Standar Nasional Pendidikan, yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru setelah Program Sarjana atau Diploma 4 sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Ayat (4) Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan (3) diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah. Sementara itu, dalam pasal 25 diatur sebagai berikut: (1) Pendidikan profesi guru mengikuti Peraturan Pemerintah yang mengatur pendidikan profesi; (2) Persyaratan kelulusan untuk pendidikan profesi ditetapkan oleh perguruan tinggi setelah memperhatikan pertimbangan dari organisasi profesi dan mendapat persetujuan dari menteri; (3) Calon guru yang memenuhi persyaratan kelulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memperoleh Sertifikat Kompetensi Guru dari perguruan tinggi yang bersangkutan.<br /><br />Sertifikasi Guru Pemula<br /><br />Pemberian Akta mengajar selama ini merupakan sertifikasi guru bagi setiap lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan (LPTK). Sertifikasi ini dinilai belum standar karena tidak melalui uji kompetensi, dan masih berlaku selamanya. Untuk menjadikan guru sebagai profesi, maka setiap calon guru yang akan menjadi guru harus memiliki sertifikat guru pemula yang diperoleh melalui sertifikasi guru pemula.<br /><br />Sertifikasi guru pemula merupakan proses pengujian kompetensi calon guru sebagai dasar pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan sebagai guru setelah lulus uji kompetisi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi atau lembaga sertifikasi. Dengan demikian tujuan sertifikasi guru pemula adalah untuk menentukan kelayakan seseorang sebelum memasuki atau memangku jabatan profesional sebagai guru, yang dapat diberlakukan selama kurang lebih lima tahun.<br /><br />Peserta sertifikasi guru pemula terdiri atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah lulusan program studi kependidikan yang sebidang dan serumpun dengan Indeks Prestasi komulatif (IPK) minimal 2,50, disertai dengan bukti kelulusan yang diperoleh dari penyelenggara program pendidikan tenaga kependidikan terakreditasi. Kelompok kedua adalah lulusan program studi non kependidikan yang memiliki ijasah dari program studi sebidang dan serumpun dengan IPK minimal 2,50, memiliki bukti telah lulus program pembentukan kemampuan mengajar (Akta Mengajar) dari penyelenggara program pendidikan tenaga kependidikan terakreditasi dengan IPK minimal 2,50.<br /><br />Calon guru yang ingin mengikuti sertifikasi guru pemula diwajibkan untuk mendaftarkan diri dengan menyerahkan berkas persyaratan administratif kepada penyelenggara uji kompetensi. Kemudian peserta mengikuti uji kompetensi untuk semua mata uji yang diwajibkan. Bila peserta memenuhi persyaratan kelulusan yang telah ditetapkan, kepada yang bersangkutan diberikan sertifikat kompetensi guru pemula. Tetapi, bila peserta tidak memenuhi sebagian atau seluruh mata uji, yang bersangkutan dapat mengikuti uji ulang kompetensi guru pemula. Sebelum mengikuti uji ulang yang bersangkutan diwajibkan untuk mengikuti Pembinaan kemampuan mengajar yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga tertentu.<br /><br />Tingkat penguasaan kompetensi guru pemula sebagai persyaratan kelulusan ditentukan berdasarkan kriteria penilaian acuan patokan (PAP), yaitu minimal 70% yang setara dengan nilai B, baik untuk kelulusan setiap mata uji maupun untuk kelulusan akhir.<br /><br />Pemegang sertifikat guru pemula memiliki kewenangan sebagai guru pemula yang diberlakukan selama tiga tahun sampai lima tahun. Sedangkan, legalisasi atas sertifikat guru pemula oleh pimpinan lembaga penyelenggara uji kompetensi guru pemula sesuai dengan ketentuan yang berlaku.<br /><br />Sertifikasi Guru Lanjut<br /><br />Sertifikasi guru lanjut merupakan proses pengujian kompetensi calon guru sebagai dasar pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan sebagai guru berikutnya, setelah sertifikasi guru yang dimiliki hampir habis masa berlakunya. Sertifikasi guru lanjut diperoleh melalui uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi atau lembaga sertifikasi. Dengan demikian tujuan sertifikasi guru lanjut adalah untuk menentukan kelayakan seorang guru dalam memangku jabatan profesional sebagai guru pada periode berikutnya. Periode berikutnya dapat diberlakukan selama kurang lebih lima tahun.<br /><br />Peserta sertifikasi guru lanjut terdiri atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah para guru sebidang dan serumpun yang telah menjadi PNS tetapi belum memiliki sertifikasi guru pemula. Kelompok kedua adalah para guru sebidang dan serumpun yang telah memiliki sertifikasi guru sebagai profesi (baik sertifikasi guru pemula maupun sertifikasi guru lanjut) yang telah hampir habis masa berlakunya.<br /><br />Guru yang ingin mengikuti sertifikasi guru lanjut diwajibkan untuk mendaftarkan diri dengan menyerahkan berkas persyaratan administratif kepada penyelenggara uji kompetensi. Kemudian peserta mengikuti uji kompetensi untuk semua mata uji yang diwajibkan sesuai dengan standar kompetensi guru. Bila peserta memenuhi persyaratan kelulusan yang telah ditetapkan, kepada yang bersangkutan diberikan sertifikat kompetensi guru lanjut. Tetapi, bila peserta tidak memenuhi sebagian atau seluruh mata uji, yang bersangkutan dapat mengikuti uji ulang kompetensi guru lanjut. Sebelum mengikuti uji ulang yang bersangkutan diwajibkan untuk mengikuti pembinaan kemampuan mengajar yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga tertentu. Bagi guru sebagai profesi yang belum lulus uji ulang, sedangkan masa berlakunya sertifikat guru sebagai profesi sudah habis, maka kewenangan dan haknya sebagai guru profesional di cabut.<br /><br />Seperti halnya sertifikasi guru pemula, tingkat penguasaan kompetensi guru lanjut sebagai persyaratan kelulusan ditentukan berdasarkan kriteria penilaian acuan patokan (PAP), yaitu minimal 70% yang setara dengan nilai B, baik untuk kelulusan setiap mata uji maupun untuk kelulusan akhir.<br /><br />Pemegang sertifikat guru lanjut memiliki kewenangan sebagai guru profesional yang diberlakukan selama lima tahun. Sedangkan, legalisasi atas sertifikat guru lanjut oleh pimpinan lembaga penyelenggara uji kompetensi guru lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.<br /><br />Kurikulum Pendidikan Profesi<br /><br />Pendidikan profesi ditekankan pada unsur kematangan, keterampilan, dan tanggungjawab. Untuk itu diperlukan waktu yang memadai melakukan latihan, praktek dan magang. Pendidikan profesi dilakukan setelah peserta didik melewati jenjang pendidikan tinggi atau pendidikan akademik. Pendidikan profesi adalah syarat bagi calon guru untuk dapat mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi guru.<br /><br />Pendidikan profesi keguruan dilakukan dengan cara konsekutif bagi lulusan D2, D3, dan S1. Pendidikan profesi guru tersebut dilaksanakan oleh LPTK terakreditasi. Pendidikan profesi untuk satu bidang tertentu dilakukan di fakultas yang mengasuh bidang studi tersebut.<br /><br />Berdasarkan Kepmen No.232 tahun 2000 dan Kepmen No.045 tahun 2002 setiap lulusan pendidikan tinggi termasuk guru sekurang-kurangnya memiliki 5 unsur kompetensi yang mencakup kepribadian, ilmu dan keterampilan, keahlian berkarya, sikap dan perilaku berkarya serta kemampuan berkehidupan bermasyarakat. Apabila acuan ini digunakan mengembangkan kurikulum pendidikan profesi maka setidaknya kurikulum pendidikan profesi keguruan lebih ditekankan pada keahlian berkarya serta sikap dan perilaku berkarya. Pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan dan merevisi kurikulum pendidikan profesi keguruan adalah (1) menjalin kemitraan dengan pengguna guru, (2) mencari masukan dari asosiasi profesi keguruan dan asosiasi profesi lainnya yang relevan, dan melakukan task analysis. Dengan cara tersebut, secara akurat dapat dilakukan upaya perbaikan terhadap content dan performance kompetensi yang pada akhirnya berakibat terhadap keharusan untuk melakukan pemutakhiran kurikulum pendidikan profesi seiring dengan perkembangan tuntutan kebutuhan profesi.<br /><br />Apabila dilakukan pemetaan materi kurikulum pendidikan profesi keguruan, maka penguasaan subject matter yang kuat harus didukung oleh keahlian transfer ilmu, keahlian untuk membelajarkan peserta didik, dan kemampuan reflektif untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan. Untuk itulah diperlukan materi Strategi belajar mengajar, Telaah kurikulum, Evaluasi Pembelajaran, Penelitian Tindakan Kelas, Microteaching, dan PPL. Agar kedua keahlian tersebut diatas tidak kehilangan roh dan jiwa pendidikan maka perlu diberikan materi yang mendukung sikap dan perilaku berkarya, yakni filsafat dan teori pembelajaran, perkembangan peserta didik, teknologi pendidikan/ pembelajaran serta teknologi komunikasi dan informasi. Untuk memenuhi sasaran di atas, maka kurikulum pendidikan profesi guru perlu dirancang dengan beban studi 36—40 sks.<br /><br />Rintisan Pola Konsekutif<br /><br />Pencanangan guru sebagai profesi tentu harus diikuti dengan langkah-langkah konkrit tentang tiga subsistem utama pendidikan profesi guru, yakni mulai dari penyiapan tenaga guru, manajemen guru, dan sistem penjaminan mutu guru. Sesungguhnya akar masalah profesionalisme guru di Indonesia bukanlah pada kurikulum atau pola yang diterapkan, akan tetapi pada konsistensi dan mutu implementasi yang tidak memiliki standar dan manajemen pembinaan yang lemah. Quality planning, Quality Control, dan Quality Improvement tidak dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Jalinan masalah ini terasa begitu rumit dan bergerak secara acak menunju arah yang tidak beraturan. Mencermati hal ini, maka pemantapan dan pembenahan secara mendasar terhadap pola concurrent (model serempak) yang diterapkan selama ini sangat mendesak untuk dilakukan. Namun demikian, rintisan pola consecutive (model berlapis) dapat menjadi alternatif terutama untuk mengakomodasi guru bidang studi tertentu. Pola consecutive dapat mengatasi dua masalah, yakni (1) menyiapkan guru yang memiliki keahlian khusus (guru keterampilan kejuruan baik itu akibat perkembangan tuntutan pasar kerja maupun munculnya keterampilan dan ilmu baru serta keahlian yang tidak diselenggarakan di LPTK) dan (2) ledakan kebutuhan guru pada kurun waktu tertentu.<br /><br />Kedua model tersebut diatas hendaknya diterapkan secara kontekstual dalam rangka menyiapkan guru di Indonesia. Model serempak dilaksanakan untuk menyiapkan guru taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Model berlapis digunakan terutama untuk menyiapkan guru SMP, SMA dan SMK yang sudah menekankan pemilikan ilmu dan keterampilan dengan pendekatan akademik. Model berlapis ini memberikan kesempatan kepada lulusan non kependidikan untuk mengikuti pendidikan profesi dengan beban studi sebesar 36—40 sks.<br /><br />Penyelenggaraan model berlapis ini di LPTK terakreditasi harus dilakukan secara bertahap dan berjenjang. Bagi guru yang telah bertugas saat ini akan dilakukan uji kompetensi dan sertifikasi. Bagi mereka yang tidak memenuhi standar kompetensi akan ditindak-lanjuti dengan program re-training atau re-education yang kemudian diharuskan mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi. Bagi calon guru yang berlatar belakang sarjana kependidikan diharuskan menempuh uji kompetensi untuk memperoleh sertifikasi, sedangkan bagi calon guru yang berlatar belakang sarjana non kependidikan wajib mengikuti pendidikan profesi yang kemudian diikuti dengan uji kompetensi dan sertifikasi.<br /><br /><br />www.google.comGisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-41694367785831786132009-12-26T04:05:00.001-08:002009-12-26T04:06:30.019-08:00Fungsi, Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling<br /><br />1.Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif<br />2.Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).<br />3.Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata. <br />4.Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching. <br />5.Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.<br />6.Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.<br />7.Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. <br />8.Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.<br />9.Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli. <br />10.Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli<br />Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fundasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di Sekolah/Madrasah maupun di luar Sekolah/Madrasah. Prinsip-prinsip itu adalah:<br />1.Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).<br />2.Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok. <br />3.Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang. <br />4.Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.<br />5.Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.<br />6.Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.<br />Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut.<br />1.Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.<br />2.Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli (konseli) mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlu-kan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.<br />3.Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli (konseli). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.<br />4.Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.<br />5.Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.<br />6.Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli (konseli) dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.<br />7.Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.<br />8.Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.<br />9.Asas Keharmonisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut. <br />10.Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.<br />11.Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.<br />Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-41457412181542459422009-12-14T04:22:00.000-08:002009-12-14T04:27:46.717-08:00<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CEgi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place" downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Arial Narrow"; panose-1:2 11 5 6 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Berlin Sans FB"; panose-1:2 14 6 2 2 5 2 2 3 6; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 3.0in right 6.0in; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.AYAT, li.AYAT, div.AYAT {mso-style-name:AYAT; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:22.7pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:-22.7pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-list:l7 level1 lfo7; tab-stops:list 22.7pt; font-size:12.0pt; font-family:"Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:SV;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:113.4pt 85.05pt 85.05pt 99.25pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:48.2pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:158934723; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1536945408 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l1 {mso-list-id:560016288; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1981368898 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l2 {mso-list-id:589240839; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:222579938 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l3 {mso-list-id:847990185; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-9040000 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in;} @list l4 {mso-list-id:957027619; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1729210228 67698713 1664124352 67698703 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l4:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:-; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:"Berlin Sans FB"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4:level3 {mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:117.0pt; text-indent:-.25in;} @list l5 {mso-list-id:958339248; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:123524984 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l6 {mso-list-id:1211722484; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-823345856 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l6:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l7 {mso-list-id:2061707183; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-781026460 1102854358 2132975256 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-style-link:AYAT; mso-level-text:"\(%1\)"; mso-level-tab-stop:22.7pt; mso-level-number-position:left; margin-left:22.7pt; text-indent:-22.7pt; mso-ansi-font-weight:normal;} @list l7:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} table.MsoTableGrid {mso-style-name:"Table Grid"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; border:solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid windowtext; mso-border-insidev:.5pt solid windowtext; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">UU GURU DAN DOSEN : UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Pembangunan Pendidikan Nasional Indonesia mendapat roh baru dalam pelaksanaanya sejak disahkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selaras dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional maka Visi pembangunan pendidikan nasional adalah <i style="">“ Terwujudnya Manusia Indonesia Yang Cerdas, Produktif dan Berakhlak Mulia “. </i><span style=""> </span>Beberapa indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam pembangunan pendidikan nasional : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="NO-BOK"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="NO-BOK">Sistem pendidikan yang efektif, efisien.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Pendidikan Nasional yang merata dan bermutu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Peran serta masyarakat dalam pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Dll<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Permasalahan klasik di dunia pendidikan dan sampai saat ini belum ada langkah-langkah strategis dari pemerintah untuk <span style=""> </span>mengatasinya adalah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Kurangnya Pemerataan kesempatan pendidikan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Sebagian besar masyarakat merasa hanya memperoleh kesempatan pendidikan masih terbatas di tingkat sekolah dasar. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Rendahnya tingkat relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Hal ini dapat dilihat dari jumlah angka pengangguran yang semakin meningkat di Indonesia, yang kenyataanya tidak hanya dipengaruhi oleh terbatasnya lapangan kerja. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Namun adanya perbedaan yang cukup besar antara hasil pendidikan dan kebutuhan kerja. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Rendahnya mutu pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Untuk indikator rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari tingkat prestasi siswa. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Semisal kemampuan membaca,<span style=""> </span>pelajaran IPA dan Matematika. Studi <i style="">The Third International Mathematic and Science Study Repeat TIMSS-R pada tahun 1999 </i>menyebutkan bahwa diantara 38 negara prestasi siswa SMP Indonesia berada pada urutan 32 untuk IPA dan 34 untuk Matematika. <o:p></o:p></span></p> <b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><br style="page-break-before: always;" clear="all"> </span></b> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">GURU DAN KUALITAS PENDIDIKAN.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">“Guru Kencing berdiri, murid kecing berlari”.</span></i><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"> Pepatah ini dapat memberi kita pemahaman bahwa betapa besarnya peran guru dalam dunia pendidikan. Pada saat masyarakat mulai menggugat kualitas pendidikan yang dijalankan di <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> maka akan banyak hal terkait yang harus dibenahi. Masalah sarana dan prasarana pendidikan, sistem pendidikan, kurikulum, kualitas tenaga pengajar <i style="">(guru dan dosen), </i>dll.<span style=""> </span>Secara umum guru merupakan faktor penentu tinggi rendahnya kualitas hasil pendidikan. Namun demikian, posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional, faktor kesejahteraannya, dll. Khusus guru, di Indonesia untuk tahun 2005 saja terdapat kekurangan tenaga guru sebesar 218.838 <i style="">(menurut data direktorat tenaga kependidikan). </i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">KEKURANGAN GURU TAHUN 2004-2005<o:p></o:p></span></b></p> <table class="MsoTableGrid" style="border: medium none ; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td rowspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 67.6pt;" width="90"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">TINGKAT<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td colspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 146.2pt;" width="195" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">2004<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td colspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 146.2pt;" width="195" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">2005<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td rowspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">KEBUTUHAN<o:p></o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">KEBUTUHAN<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">PENSIUN<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">KEBUTUHAN<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">PENSIUN<o:p></o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.6pt;" width="90" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">TK<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">893<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">187<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1,080<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">260<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1,340<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.6pt;" width="90" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">SD<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">63,144<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">20,399<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">83,543<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">23,918<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">107,461<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.6pt;" width="90" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">SMP<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">57,537<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">4,707<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">62,244<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">6,270<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">68,514<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.6pt;" width="90" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">SMU<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">26,120<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1,498<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">27,618<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1,685<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">29,303<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.6pt;" width="90" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">SMK<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">9,972<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1,073<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">11,045<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1,175<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">12,220<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.6pt;" width="90" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">TOTAL<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">157,666<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">27,864<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">185,530<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">33,308<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 73.1pt;" width="97" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">218,838<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i style=""><span style="font-size: 9pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="NO-BOK">Sumber : Data Direktorat Tenaga Kependidikan, 2004<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="NO-BOK"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="NO-BOK">Dengan jumlah kekurangan guru yang cukup besar maka kita juga tidak dapat berharap akan terciptanya kualitas pendidikan. Disamping itu masalah distribusi guru juga tidak merata, baik dari sisi daerah maupun dari sisi sekolah. Dalam banyak kasus, ada SD yang hanya memiliki tiga hingga empat orang guru sehingga mereka harus mengajar secara paralel dan simultan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="NO-BOK">Belum lagi hal yang berkaitan dengan prasyarat akademis, baik itu menyangkut pendidikan minimal maupun kesesuaian latar belakang bidang studi dengan pelajaran yang harus diberikan. Semisal, masih cukup banyak guru SMA/SMK yang belum berkualifikasi pendidikan sarjana atau strata satu. Seperti yang bersyaratkan dalam UU Guru dan Dasar. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">GURU MENURUT IJAZAH TERTINGGI TAHUN 2002/2003<o:p></o:p></span></b></p> <table class="MsoTableGrid" style="border: medium none ; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td rowspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 26.4pt;" width="35"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">No<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td rowspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 76.2pt;" width="102"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Pendidikan<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td rowspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 62.2pt;" width="83"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Jumlah<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Guru<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td colspan="5" style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 268.3pt;" width="358" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Ijazah Tertinggi i(dalam %)<o:p></o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><D1<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">D2<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">D3<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.6pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">S1<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 54.05pt;" width="72" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">S2/S3<o:p></o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 26.4pt;" width="35" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 76.2pt;" width="102" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">TK<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 62.2pt;" width="83" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">137.069<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">90.57<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">5.55<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">-<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.6pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">3.88<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 54.05pt;" width="72" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">-<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 26.4pt;" width="35" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">2<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 76.2pt;" width="102" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">SLB<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 62.2pt;" width="83" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">8.304<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">47.58<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">-<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">5.62<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.6pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">46.35<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 54.05pt;" width="72" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">0.45<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 26.4pt;" width="35" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">3<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 76.2pt;" width="102" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">SD<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 62.2pt;" width="83" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1.234.927<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">49.33<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">40.14<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">2.17<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.6pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">8.30<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 54.05pt;" width="72" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">0.05<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 26.4pt;" width="35" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">4<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 76.2pt;" width="102" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">SMP<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 62.2pt;" width="83" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">466.748<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">11.23<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">21.33<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">25.10<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.6pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">42.03<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 54.05pt;" width="72" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">0.31<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 26.4pt;" width="35" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">5<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 76.2pt;" width="102" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">SMA<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 62.2pt;" width="83" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">230.114<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1.10<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1.89<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">23.92<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.6pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">72.75<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 54.05pt;" width="72" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">0.33<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 26.4pt;" width="35" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">6<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 76.2pt;" width="102" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">SMK<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 62.2pt;" width="83" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">147.559<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">3.54<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">1.79<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">30.18<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.6pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">64.16<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 54.05pt;" width="72" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">0.33<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 26.4pt;" width="35" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">7<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 76.2pt;" width="102" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">PT<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 62.2pt;" width="83" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">236.286<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">-<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">-<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.55pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">-<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 53.6pt;" width="71" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">56.54<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 54.05pt;" width="72" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">43.46<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="font-size: 9pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Sumber : Balitbang 2004<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Dari distribusi data diatas dapat diketahui bahwa angka guru yang belum memenuhi kualifikasi akademisnya cukup besar. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Untuk tingkat SMA, yang memenuhi kualifikasi S1 sebesar 72,75% sedang sisanya yang mencapai angka 27% belum mencapai kualifikasi.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Demikian pula untuk strata satu (S1) hampir sebagian besar dosennya hanya mempunyai kualifikasi sarjana, dimana kualifikasi tersebut seharusnya adalah master atau doktor. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Disamping kualifikasi akademis yang mendasar, guru juga sangat jarang diikutkan untuk pelatihan-pelatihan untuk dapat meningkatkan kemampuannya. Padahal seorang guru, secara garis besar harus mempunyai kemampuan untuk : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">penguasaan materi/bahan pelajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="NO-BOK"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="NO-BOK">perencanaan program proses belajar-mengajar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">kemampuan dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">kemampuan penggunaan media dan sumber pelajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">kemampuan evaluasi dan penilaian. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">kemampuan program penyuluhan dan bimbingan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Dll.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">UU GURU DAN DOSEN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Sejak awal pembahasan UU Guru dan Dosen, pertanyaan yang banyak muncul di masyarakat luas adalah : <i style="">“ Untuk siapa UU Guru dan Dosen tersebut ? “ </i><span style=""> </span>hal ini mengemuka karena ada kekhawatiran UU tersebut tidak dapat memayungi<span style=""> </span>seluruh guru. Dengan kata lain ditakutkan adanya proses diskriminasi antara guru PNS dan guru swasta. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Khusus posisi guru swasta selama ini memang seolah-olah tidak dipayungi oleh UU yang ada meskipun secara eksplisit sudah tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional <i style="">(Sisdiknas)</i>. Dari sudut UU kepegawaian jelas tidak menkhususkan untuk guru, karena yang diatur adalah pegawai pemerintah <i style="">(PNS) </i>sedangkan dari sudut UU Ketenagakerjaan juga akan sangat sulit karena penyelenggara pendidikan adalah yayasan. Sehingga guru tidak dapat dikatagorikan sebagai tenaga kerja atau buruh. Bisa dikatakan sebelum UU Guru dan Dosen disahkan, guru-guru tidak mempunyai payung hukum yang jelas. Yang memang mengatur segala sesuatu secara khusus yang menyangkut guru, seperti halnya dengan UU Tenaga Kerja dan UU Kepegawaian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><i style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><i style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Sekilas UU Guru dan Dosen : </span></i></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">UU Guru dan Dosen mendapatkan sambutan yang hangat, terutama dari kalangan pendidik. UU ini dianggap bisa menjadi payung hukum unuk guru dan dosen tanpa adanya perlakuan yang berbeda antara guru negeri dan swasta. Meskipun di beberapa bagian masih sangat hangat diperbincangkan dan menjadi perdebatan yang sangat seru. UU Guru dan Dosen secara gamblang dan jelas mengatur secara detail aspek-aspek yang selama ini belum diatur secara rinci. Semisal, kedudukan, fungsi dan tujuan dari guru, hak dan kewajiban guru, kompetensi dll. Yang perlu digaris bawahi dan mendapat sambutan positif dari masyarakat terhadap UU Guru dan Dosen adalah hal-hal yang menyangkut :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Hak dan kewajiban.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Pembinaan dan pengembangan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Penghargaan,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Perlindungan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Organisasi profesi dan kode etik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Enam<i style=""> </i>indikator diatas belum diatur secara rinci, sehingga sangat sulit untuk mengharapkan profesionalitas guru-guru di Indonesia. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Ada beberapa hal dalam UU Guru dan Dosen yang sampai saat ini masih hangat dibicarakan, hal-hal tersebut adalah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Standardisasi. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Berlin Sans FB";" lang="SV"><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Standardisasi penyelenggaraan pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Sampai saat ini cukup banyak penyelenggara pendidikan <i style="">(yayasan-yayasan) </i>yang tidak jelas keberadaannya. Dalam pelaksanaanya banyak lembaga pendidikan yang belum memenuhi standar mutu pelayanan pendidikan dan standart mutu pendidikan yang diharapkan. Hal ini disebabkan yayasan-yayasan tersebut terkesan memaksakan diri untuk mendirikan lembaga pendidikan, sehingga banyak lembaga pendidikan yang tidak layak, karena sarana dan prasarana pendidikan yang jauh dari memadai, guru yang tidak kompeten, organisasi yang tidak dikelola dengan baik dll. Penyelenggara pendidikan seperti diatas jumlahnya cukup besar di indonesia. Dengan lahirnya UU Guru dan Dosen diharapkan dapat menjadi acuan untuk memperbaiki kualitas mutu pelayanan pendidikan di masyarakat baik itu negeri maupun swasta. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Berlin Sans FB";" lang="SV"><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Standardisasi kompetensi guru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Hal ini akan tercantum pada pasal 8 UU Guru dan Dosen yang menjelaskan tentang Sertifikat Profesi Pendidik. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Pasal 8 menyebutkan : <i style="">”</i></span><i style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”</span></i><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Banyak pihak mengkhawatirkan program sertifikasi ini (yang diselenggarakan oleh LPTK) nantinya akan menimbulkan masalah baru di dunia pendidikan, terutama yang mengarah pada terciptanya lembaga yang menjadi sarang kolusi dan korupsi baru. Yang pada akhirnya akan memperburuk kondisi pendidikan bangsa. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Sedang semangat dari pasal ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pendidik itu sendiri, serta berusaha lebih menghargai profesi pendidik. Dengan sertifikasi diharapkan lebih menghargai profesi guru, dan meningkatkan mutu guru di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai langkah menjadikan guru sebagai tenaga profesional.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Kesejahteraan atau Tunjangan.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.25in; text-indent: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.25in; text-indent: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">11 item Hak Guru yang tercantum pada pasal 14 UU Guru dan Dosen adalah bentuk penghargaan pemerintah dan masyarakat kepada guru. Untuk indikator penghasilan guru PNS sudah diatur Pasal 15 ayat 1. <span style=""> </span>Guru berhak untuk mendapatkan tunjangan, yaitu :<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Tunjangan profesi.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Tunjangan Fungsional.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Tunjangan Khusus.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.25in; text-indent: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.25in; text-indent: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Tiga jenis tunjangan diatas diatur dalam pasal 16,17 dan 18 UU Guru dan Dosen. Tunjangan profesi diberikan kepada guru baik guru PNS ataupun guru swasta yang telah memiliki sertifikat pendidik. <o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.25in; text-indent: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Disamping tunjangan diatas, guru juga berhak untuk memperoleh <i style="">”maslahat tambahan” </i>yang tercantum dalam pasal 19 UU Guru dan Dosen. Maslahat Tambahan tersebut meliputi : <o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Tunjangan pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Asuransi pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Beasiswa.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Penghargaan bagi guru.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Kemudahan bagi putra-putri guru untuk memperoleh pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Pelayangan kesehatan.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Bentuk kesejahteraan lain.<o:p></o:p></span></p> <p class="AYAT" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Organisasi profesi dan dewan kehormatan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Dengan lahirnya UU Guru dan Dosen ini diharapkan bida didirikan organisasi profesi yang dapat mewadahi <i style="">(terutama)</i> guru yang dapat menjalankan fungsinya sebagai orgnisasi profesi yang independen dan diharapkan dapat menjadi lembaga yang benar-benar memperjuangkan nasib guru. Demikian pula dengan dewan kehormatan yang tercipta dari organisasi profesi yang independent diharapkan menjadi penngawal pelaksanaan kode etik guru. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">Perlindungan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Setiap guru berhak mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugasnya. Perlindungan untuk guru meliputi :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Perlindungan hukum.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Perlindungan hukum mencakup perlindugan atas tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Perlindungan profesi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Perlindungan profesi mencakup perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar, pelecehan terhadap profesi serta pembatasan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Perlindungan ini mencakup perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan kerja atau resiko lain. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">UU Guru dan Dosen mungkin masih harus di perdebatkan dalam rangka memperbaikinya di masa yang akan datang. Apalagi ada beberapa hal memang tidak serta merta dapat dilaksanakan. Pemberian tunjangan kepada seluruh guru, akan sangat terganturng anggaran pemerintah. Sehingga pada saat anggaran pendidikan belum mencapai 20% dari APBN maka akan sangat sulit dilaksanakan. Demikian pula dengan program sertifikasi dll, masih memerlukan proses untuk pelaksanaan dan mencapai tujuan yang diharapkan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">Namun diharapkan dengan adanya 2 <i style="">(dua) </i>undang-undang yaitu Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Guru dan Dosen diharapkan akan memperbaiki mutu pendidikan nasional secara keseluruhan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><i style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="SV">www.e-dukasi.net<o:p></o:p></span></i></b></p> Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-26856942518590510632009-10-09T00:35:00.000-07:002009-10-09T00:38:45.762-07:00SUPERVISI PENDIDIKAN<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CEgi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple; text-decoration:underline; text-underline:single;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:712465794; mso-list-template-ids:-61554466;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l1 {mso-list-id:1002316745; mso-list-template-ids:118128114;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l2 {mso-list-id:1262640595; mso-list-template-ids:973890044;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l3 {mso-list-id:1424452187; mso-list-template-ids:169610708;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 14pt;">ARTI SUPERVISI PENDIDIKAN</span></strong><span style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><strong>■ Arti morfologis</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Supervision (inggris) : Super : atas, vision : visi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Jadi supervise artinya : lihat dari atas</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">■ <strong>Arti semantik</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong>INSPEKSI DAN SUPERVISI</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Orang yang menginsipeksi disebut inspektur</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Inspektur dalam hal ini mengadakan : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -99pt;">→ Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -99pt;">→ Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -99pt;">→ Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -99pt;">→ Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -99pt;">→ Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Supervisi bercirikan :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -81pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v </span>Research :meneliti situasi sebenarnya disekolah</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -99pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v </span>Evalution : penilaian</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -99pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v </span>Improvement :mengadakan perbaikan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -99pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v </span>Assiatance :memberikan bantuan dan bimbingan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -99pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v </span>Cooperation :kerjasama antara supervisor dan supervised ke arah perbaikan situasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Kepengawasan pendidikan di <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> dewasa ini mengalami masa transisi dari inspeksi kea rah supervise yang dicita-citakan. Yang disebut supervisor pendidikan bukan hanya para pejabat/petugas dari kantor pembinaan, kepala sekolah, guru-guru dan bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor, bila misalnya diserahi tugas untuk mengetuai kelas atau kelompoknya<span style="font-size: 10pt;">.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong>PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><strong>1. Prinsip-prinsip fundamental</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><strong>2. Prinsip-prinsip praktis</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><strong>A. Negatif</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Tidak otoriter</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Tidak berasas kekuasaan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Tidak lepas dari tujuan pendidikan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Bukan mencari kesalahan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><strong>B. Positif</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Þ Konstruktif dan kreatif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Þ Sumber secara kolektif bukan supervisor sendiri</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: center;" align="center">2</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Þ Propessional</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Þ Sanggup mengembangkan potensi guru dkk</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Þ Memperhatikan kesejahteraanguru dkk</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Þ Progresif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Þ Memperhitungkan kesanggupan supervised</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Þ Sederhana dan informal</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Þ Obyektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: center;" align="center"><strong>TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>1. Tujuan umum</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia <em>dewasa</em> yang sanggup berdiri sendiri.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang berpancasila.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><strong>2. Tujuan khusus</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Membesar ambisi guru untuk berkembang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Melindungi guru daru tuntutan tak wajar dari masyarakat</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Mngembangkan professional guru</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center"><strong>FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Perumusan topik</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Pengumpulan data</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Pengolahan data</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Konlusi hasil penelitian</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center; text-indent: -0.5in;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center; text-indent: -0.5in;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center; text-indent: -0.5in;" align="center"><strong>KETERAMPILAN-KETERAPILAN SUPERVISOR PENDIDIKAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><strong>1. Keterampilan dalam kepemimpinan (leadership)</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan yang dipimpin </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Working on : wibawa (power on)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Working for : pembantu bagi orang yang disupervisi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Working mithin : bersama-sama</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><strong>2. Keterampilan dalam proses kelompok</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Supervisor harus terampil :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Membangkitkan semangat kerjasama</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Merumuskan tujuan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Merencanakan bersama</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Mengambil keputusan bersama</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center">3</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Menciptakan tanggung jawab bersama</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ Menilai dan merivisi bersama</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><strong>3. Keterampilan dalam hubungan insani (human relation)</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Supervisor tidak semata-mata berurusan dengan aspek meteril tetapi berhadapan dengan manusia-manusia yang berbeda perilaku.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Hubungan pribadi : pribadi orang yang bersangkutan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Hubungan fungsionil : fungsi yang dijalankan seseorang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Hubungan instrumental : didasarkan atas pandangan memperalat bawahan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Hubungan konsensionil : didsarkan atas kebiasaan atau kelaziman yang berlaku.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><strong>4. Keterampilan dalam administrasi personal</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Supervisor harus terampil :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Menyeleksi anggota/karyawan baru</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Mengorientasi anggota/karyawan baru</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Menempatkan dan menugaskan sesuai kecakapan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Membina</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><strong>5. Keterampilan dalam evaluasi (evaluation)</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Merumuskan tujuan dan norma-norma</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Mengumpukan fakta-fakta perubahan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Menterapkan criteria dan menyusun pertimbangan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">v Merevisi rencana yang disusun</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center"><strong>TIPE-TIPE SUPERVISOR PENDIDIKAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">1. Otokratis : supervisor penentu segalanya</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">2. Demokratis : mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gontong royong secara kekeluargaan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">3. manipulasi diplomatis : mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa yang dikehendaki supervisor dengan cara musulihat</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">4. laissez-faire : memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong>JENIS-JENIS SUPERVISI PENDIDIKAN BERDASARKANPROSESNYA</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">1. Koraktif : lebih mencari kesalahan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">2. Preventif : mencegah hal-hal yang tidak diinginkan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">3. Konstruktif : membangun (dapat memperbiki jika terjadi kesalahan)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">4. Kreatif : menekankan inisiatif dan kebebasan berfikir</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center; text-indent: -0.5in;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center; text-indent: -0.5in;" align="center"><strong>TEKHNIK SUPEERVISI PENDIDIKAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">1. Tekhnik kelompok : cara pelaksanaan supervise terhadap sekelompok orang yang disupervisi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">2. Tekhnik perorangan : dilakukan terhadap individu yang memiliki masalah khusus.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center; text-indent: -0.5in;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center; text-indent: -0.5in;" align="center"><strong>METODE SUPERVISI</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">1. Metode langsung : alat yang digunakan mengenai sasaran supervise</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">2. Metode tak langsung : mempergunakan berbagai alat perantara (media)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center; text-indent: -0.5in;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center; text-indent: -0.5in;" align="center"><strong>TEKNIK DAN METODE YANG LAIN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b style="">1. Kunjungan sekolah (school visit)<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Akan memberikan pengatahuan yang lengkap tentang situasi sekolah sehingga program akan lebih efektif.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b style="">2. Kunjungan kelas (class visit)<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Merupakan suatu metode supervise yang “to the point” kena sasaran</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b style="">3. Pertemuan individual<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">Setelah suatu kunjungan berakhir, hendaklah diadakan pembicaraan langsung dan pribadi tentang hasil kunjungan dengan orang yang dikunjungi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">4. Rapat sekolah<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">Untuk membicarakan kepentingan murid dan sekolah dan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">5. Pendidikan in service<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Untuk kepentingan mutu mengajar dan belajar, maka guru perlu mengembangkan pengetahuan sesuai dengan profesinya dengan berbagai cara. Misalnya : study individual, study grops, menghadiri ceramah, mengadakan intervisitasi dsb.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">6. Workshop (musyawarah kerja_muker)<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Untuk mengembangkan professional karyawan (in-service)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">7. Intervisitas<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Saling kunjung-memgunjungi sesama guru untuk mengobservasi situasi belajar masing-masing</p> <p class="MsoNormal" style=""><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style=""><b style="">8. Demonstrasi mengajar<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Metode ini dapat dilakukan oleh supervisor sendiri atau oleh guru yang ahli untuk memperkenalkan metode mengajar yang efektif.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">9. Bulletin supervis</b>i</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Bulletin berkala dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program pendidikan dan penngajaran, bisa mingguan atau bulanan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">10. Bulletin bord<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">- pengumuman administrative </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">- pengunguman supervise</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">- pengunguman untuk murid</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">11. Kunjungan rumah<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Tujuannya untuk mempelajari bagaimana situasi hidup orang yang disupervisi di rumah terutama meneliti masalah-masalah yang secara langsung atau tak langsung mempengaruhi tugas/kewajiban orang yang disupervisi itu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;" align="center"><strong>PROGRAM SUPERVISI PEDIDIKAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Suatu program supervisi pendidikan adalah rangka program perbsikan pendidikan dan pengajaran.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b style="">1. Perencanaan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify;">Perencaan adalah pemikiran dan perumusan tentang apa, bagaimana, mengapa, siapa, kapan dan dimana.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">a Prinsip-prinsip : kooperatif, kreatif, komprehensif, flexible, kontinu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">b. Syarat-syarat :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ tilikan jelas tentang tujuan pendidikan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ pengetahuan tentang mengajar yang baik</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ pengetahuan tentang pengalaman belajar murid</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ pengetahuan tentang guru-guru</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ pengetahuan tentang murid-murid</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ pengaetahuan tentang masyarakat</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ pengetahuan tentang sumber-sumber fisik</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ factor biaya</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ factor waktu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">c. Proses<b style=""> </b>: merumuskan what, why, how, who, when, where</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b style="">2. Organisasi program<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">a. Pola-pola :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify;">→ horizontal</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify;">→ vertical</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">b. Langkah-langkah mengorganisir program :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ persiapakan suasana</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ pertimbangan situasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ penyusunan program</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ pembagian tanggung jawab</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ perwujudan program</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: center;" align="center">5</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ pembinaan perkembangan program</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ integrasikan program dengan masyarakat</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ persiapan program evaluasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b style="">3. Evaluasi<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify;">Evaluasi dalam hubungannya dengan pendidikan adalah menentukan sampai dimana tujuan-tujuan pendidikan yang ditetapkan telah tercapai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">a. prinsip-prinsip</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ rencana harus komprehensif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ penyusunan harus kooperatif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ program harus kontinu dan berinteraksi dengan kurikulum</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ lebih menggunakan data yang objektif daripada yang subyektif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ menghargai para participant</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">b. proses</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ merumuskan tujuan evaluasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ menyeleksi alat-alat evaluasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ menyusun alat-alat evaluasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ menerapkan alat-alat evaluasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ mengelola hasil</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ menyimpulkan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">c. aspek-aspek yang dievaluasi :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ peronil → murid, guru, karyawan, wali murid, kepsek, supervise</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ materiil → kurikulum, perlengkapan sekolah, administrasi, perlengkapan murid</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ operational → proses kepemimpinan, proses mengajar, usaha kesejahtraan personil, usaha integrasi sekolah dan masyarakat</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b style="">4. Alat-alat :<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">a. Objektif :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ ujian karangan (essay examination)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ ujian objektif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">b. Lebih ke subjektif </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ observasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ wawancara</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ angket</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ checklist dan rating-scale</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ laporan pribadi dan tekhnik projektif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ catatan-catatan anekdot</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ catatan-catatan komulatif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ case study</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ sosiometri</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ laporan stenografis</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ buku-buku catatan </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ kotak saran </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ rapat-rapat supervise</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong>ETIKA JABATAN SUPERVISOR PENDIDIKAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Etika suatu jabatan (professional ethics) yang dirumuskan dalam kode etika jabatan (profesi) tersebut memuat nilai-nilai atau norma yang merupakan pedoman bagi sikap dan tingka laku para pejabat yang berkeahlian dibidang yang bersangkutan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Prinsip-prinsip : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">→ cinta kasih sebagai prinsip pokok setiap etika jabatan (lebih universalistic sifatnya).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">→ pancasila dapat merupakan pula prinsip pokok yang bersifat nasionalistik yang hendak menjiwai setiap etika jabatan bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center; text-indent: -27pt;" align="center">6</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">Code etika supervise pendidikan :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">1. Hubungan dengan orang yang disupervisi : guru dan murid<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">→ supervisor hendaklah jujur dan adil</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">→ supervisor hendaklah membina perkembangan potensialitas</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">→ supervisor hendaklah memberi kesempatan dan bantuan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">2. Hubungan dengan orang tua dan masyarakat<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">→ supervisor hendaklah memelihara hubungan kerjasama yang baik</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">→ supervisor hendaklah mengindahkan moral dan adapt istiadat dalam masyarakat</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">3. Hubungan dengan rekan seprofesi<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">→ supervisor hendakalah memelihara dan mengembangkan rasa solidaritas</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">→ supervisor hendaklah jujur dan toleran</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">4. Hubungan dengan profesi supervise pendidikan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">→ supervisor hendaklah selalu bersikap dan bertindak professional</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;">→ supervisor hendaklah berusaha mewujudkan dan mengembangkan karya supervisi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">5. Hubungan dengan tuhan <o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">→ supervisor mempasrahkan diri kepada Tuhan YME</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">→ setia melakukan kewjiban-kewjibannya terhadap Tuhan YME</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong>MASALAH-MASALH YANG DIHADAPI SUPERVISI PENDIDIKAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">A. Perbedaan konsep inspeksi dan supervise pendidikan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">1. Perbedaan fungsi </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">→ inspeksi merupakan suatu jabatan (position) dalam suatu jawatan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">→ supervise merupakan suatu fungsi (funcition) untuk membina perbaikan suatu situasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">2. Perbedaan prinsip</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">→ inspeksi dilaksanakan berdasarkan prinsip otokrasi/inspector, atau pengawas</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">→ supersvisi dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi yang dijiwai oleh fasafah pancasila</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">B. Perbedaan interpretasi terminologis<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">C. Perbedaan aktualisasi fungsi sebagai administrator dan supervisor pendidikan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">→ administrator berfungsi mengatur agar segala sesuatu berjalan dengan baik</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">→ supervisor berfungsi membina agar sesuatu itu berjalan secara lebih baik dan lebih lancar lagi (meningkatkan mutu) dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">D. Perbedaan konsepsional tentang kepemimpinan dan kekuasaan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">→ kekuatan (mendapat yang diberikan tidak disertai wewenang bertindak, sehingga bukan hanya sulit, ia juga tidak tau apa yang menjadi wewenangnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong>MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SUPERVISOR</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">1. Masalah dan proporsinya<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ kadang-kadang sesuatu hal tidak dianggap suatu problem, karena hanya merupakan sebab timbulnya suatu problem</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">2. Masalah praktis<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ masalah-maslah kepemimpinan (leadership)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ masalah-masalah proses kelompok (group proses)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ masalah-masalah hubungan insani (human relation)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ masalah-masalah administrasi personal (personnel administration)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ masalah-masalah penilaian (evaluation)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">7</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong>RESPONSI TERHADAP MASALAH-MASALAH SUPERVISI</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">1. Berpedomankan prinsip<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Yaitu prinsip pendidikan dan prinsip-prinsip supervise pendidikan, baik yang fundamental maupun yang praktis.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">2. Bekerja sistematis<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ mengumpulkan data yang merupakan masalah</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ mengumpulkan sebab</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ memilih dan mengklasifikasikan sebab-sebab yang kiranya dapat dianggap berlaku pada persoalan itu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ mampertimbangkan dan membandingkan sebab</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ manyimpulkan dan meninjau segala kemungkinan yang dapat meniadakan sebab timbulnya masalah</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Þ menyusun tahap-tahap penyelesaian data</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">3. Berkepribadian <o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;">Kepribadian yang telah terintegrasi yan sanggup mengambil keputusan dengan penuh rasa tanggung jawab, akan lebih memudahkan dan mengefektifkan pemecahan-pemecahan masalah hidup.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: center;" align="center"><strong>DEFINISI SUPERVISI</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menurut keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Salah satu tugas pengawas dengan perincian sebagai berikut :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“mangendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat perlengkapan dan penilaian agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perudangan yang berlaku”.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah (SD), dirjen dikdasmen tahun 2000 sebagai berikut : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1. kemampuan menyusun program supervisi pendidikan </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2. kemampuan malaksanakan program supervisi pendidikan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">3. kemampuan memanfaatkan hasil supervise</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">pada dasarnya tugas pokok kepala sekolah adalah menilai dan membina penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain salah satu tugas kepala sekolah sebagai pembinaan yang dilakuakan memberikan arahan, contoh dalam proses pembelajaran di sekolah. Berarti bahwa kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas melaksanakan supervisi pembelajaran. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Ø Willes (1975), mengatakan di atas bertujuan untuk memelihara atau mengadakan perubahan oprasional sekolah, dengan cara mampengaruhi tenaga pengajar secara langsung demi mempertinggi kegiatan belajar siswa. Supervise hanya berhubungan langsung dengan guru, tetapi berkaitan siswa dalam proses belajar</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Ø Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">Ø Purwanto (1987), supervise ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sesuai dengan rumusan diatas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam supervisi pembelajaran sebagai berikut :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1. membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama dalam pembelajaran.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2. mengembangkan kegiatan belajar mengajar. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">3. upaya pembinaan dalam pembelajaran</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center; text-indent: -0.25in;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong>PRINSIP SUPERVISI</strong></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="">supervisi harus konstruktif.</li><li class="MsoNormal" style="">supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada kepala sekolah</li><li class="MsoNormal" style="">supervisi harus realistis</li><li class="MsoNormal" style="">supervisi tidak usah muluk-muluk dan didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya pada guru-guru</li><li class="MsoNormal" style="">supervisi harus democrat</li><li class="MsoNormal" style="">hakikat pengembangan mutu sekolah adalah usaha bersama berdasarkan musyawarah</li><li class="MsoNormal" style="">supervisi harus objektif</li><li class="MsoNormal" style="">kegiatan tidak boleh diwarnai oleh prasangka kepala sekolah, diperlukan data konkret tentang keadaan sebenarnya dan kepala sekolah juga harus mengakui keterbatasannya.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong>JENIS-JENIS SUPERVISI</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Beberapa jenis supervisi antara lain :</p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="">observasi kelas </li><li class="MsoNormal" style="">saling kunjung </li><li class="MsoNormal" style="">demontrasi mengajar</li><li class="MsoNormal" style="">supervisi klinnis</li><li class="MsoNormal" style="">kaji tindak (action research)</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 14pt;">MELAKSANAKAN SUPERVISI PEMBELAJARAN<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="">A. Observasi kelas<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan supervisi pembelajaran Karen dapat melihat kegiatan guru, murid dan masalah yang timbul.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="">1. Perancanaan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu semester atau tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah guru yang perlu di observasi. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> tiga macam observasi yaitu dengan pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas undangan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="">2. Mekanisme Observasi<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">a. Persiapan yang diperhatikan :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- guru diberi tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan mengadakan observasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- kesepakatan kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang dioservasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">b. Sikap observasi didalam kelas</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- memberikan salam kepada guru yang mengajar</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- mencari tempat duduk yang tidak mencolok</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- tidak boleh menegur kesalahan guru di dalam kelas</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- mencatat setiap kegiatan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- bila ada memakai alat elektronika : tape recorder, kemera</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- mempersiapkan isian berupa check list</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">c. Membicarakan hasil observasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">hasil yang dicatat dibicarakan dengan guru, dan beberapa hal yang diperlu dikemukankan :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- kepala sekolah mempersiapkan (bisa bertanya pada <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">nara</st1:city></st1:place> sumber atau perpustakaan)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- waktu percakapan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- tempat percakapan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- sikap ramah simpatik tidak memborong percakapan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- percakapan hendaknya tidak keluar dari data observasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- guru diberi kesempatan dialog dan mengeluarkan pendapat</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- kelamahan guru hendaknya menjadi motivasi guru dalam memperbaiki kelemahan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- saran untuk perbaikan diberikan yang mudah dan praktis</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- kesepakatan perbaikan disepakati bersama dengan menyenangkan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">d. Laporan percakapan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- hasil pembicaraan didokumenkan menurut masing-masing guru yang telah diobservasi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">- isi dokumen dimulai dari tanggal, tujuan data yang diperoleh, catatan diskusi, pemecahan masalah dan saran-saran</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="">B. Saling mengunjungi<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Dalam kegiatan belajar mengajar sudah ada wadah dari kegiatan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan pembelajaran guru-guru antara lain :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1. Untuk tingkat SMP dan SMA adalah musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2. Untuk tingkat Sekolah Dasar adalah Pusat kegiatan guru (PKG)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="">C. Domonstrasi mengajar<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997) sebagai seni dan filusuf. Menurut pendapat diatas mengajar dalam pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala sekolah dalam demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu mencarikan ahli yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="">D. Supervisi klinis<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Perbedaannya dengan supervisi yang lain adalah prosedur pelaksanaannya ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan kemudian langsung diusahkan perbaikan kekurangan dan kelemahan tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Pelaksanaan supervisi klinis menurut la sulo (1987), mengemukakan ciri-ciri supervisi sebagai berikut :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1. bimbingan supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2. ksepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis keterampilan yang paling pointing (diskusi guru dengan supervisor)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">3. instrument dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan supervisor</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">4. guru melakukan persiapan dengan aspek kelemahan-kelemahan yang akan diperbaiki. Bila perlu berlatih diluar sekolah</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">5. pelaksanaannya seperti dalam teknik observasi kelas</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">6. balikan diberikan dengan segera dan bersifat obyektif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">7. guru hendaknya dapat menganalisa penampilannya</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">8. supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau mengarahkan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">9. supervisor dan guru dalam keadaam suasanan intim dan terbuka</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">10. supervisor dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan perbaikan keterampilan pembelajaran</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="">E. Kaji tindak<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Fokos utama kajia tindak adalah mendorong para prektisi untuk meneliti dan terlibat dalam praktik penelitiannya sendiri. Hasil penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan orang lain yang membutuhkan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Menurut kemmi (1995), kaji tindak dirumuskan dalam empat tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap aksi atau pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, tahap evaluasi danrefleksi/umpan balik.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Laporan hasil penelitian kaji tindak terdiri dari :</p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="">gagasan umum</li><li class="MsoNormal" style="">perumusan masalah </li><li class="MsoNormal" style="">perencanaan penelitian kaji tindak</li><li class="MsoNormal" style="">pelaksanaan penelitian kaji tindak</li><li class="MsoNormal" style="">monitoring</li><li class="MsoNormal" style="">evaluasi dan refleksi</li><li class="MsoNormal" style="">saran dan rekomendasi</li></ol> <p class="MsoNormal" style=""><strong><o:p> </o:p></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;" align="center"><strong>PERANGKAT SUPERVISI</strong><b><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Salah satu perangkat yang digunakan dalam melaksankan supervisi ialah instrument observasi pembelajaran/check list terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian diharapkan indicator yang diamati untuk setiap unsure yang diamati, antara lain </p> <ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="">Persiapan dan aperisepsi</li><li class="MsoNormal" style="">Relevansi materi dengan tujuan instruksional</li><li class="MsoNormal" style="">Penguasaan materi</li><li class="MsoNormal" style="">Strategi</li><li class="MsoNormal" style="">Metode</li><li class="MsoNormal" style="">Manajemen kelas</li><li class="MsoNormal" style="">Pemberian metivasi kepada siswa</li><li class="MsoNormal" style="">Nada dan suara </li><li class="MsoNormal" style="">Penggunaan bahasa</li><li class="MsoNormal" style=""><st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Gaya</st1:place></st1:city> dan sikap perilaku</li></ol> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><a href="http://www.google.com/">www.google.com</a></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-22559116513538880182009-10-09T00:03:00.001-07:002009-10-09T00:04:20.138-07:00BIODATA<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CEgi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Saya Gisca Mezitama lahir pada tanggal 8 Mei 1990 di <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place>. Sejak kecil saya di didik oleh keluarga dengan menanamkan prilaku-prilaku yang baik, karena dari kebaikan yang kita lakukan orang disekitar kita akan menjadi baik juga kepada kita. Tahun 1995 saya masuk TK Tunas Kuera, ketika itu banyak pelajaran mengenai bersosialisasi dengan orang lain, menulis, membaca, dan menabung. Semua yang saya lakukan masih diperhatikan oleh kedua orang tua. Satu tahun saya dibangku TK, saya kemudian melanjutkan ke SDN Cibubur 05 pagi. Di SD pengetahuan saya bertambah lagi karena saya harus berinteraksi dengan orang baru. Di SD juga kemampuan berpikir saya mulai bekerja karena banyak mata pelajaran yang saya dapat. Setelah selesai masa SD saya melanjutkan ke SLTP 147 yang jaraknya tidak jauh dari SD saya dahulu. Banyak ilmu dan pelajaran baru yang saya dapatkan di SLTP yang juga membutuhkan konsentrasi lebih. Setelah selesai SLTP saya melanjutkan ke SMA 39 yang letaknya di Cijantung Jakarta Timur. Banyak hal-hal yang baru saya temukan karena pergaulan di SMA itu sangat luas dan cara berpikir saya juga lebih berkembang lagi. Dan sekarang saya sudah menjadi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta jurusan Teknik Mesin. Semoga kelak saya bisa menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Ayah saya bernama Chepy Ismayadi beliau bekerja sebagai guru di SLTP 179 Kalisari Jakarta Timur, beliau mengajar computer. Ibu saya bernama Lugita, beliau ibu rumah tangga. Dan kakak saya yang bernama First Tusyaca Pratama, dia seorang kepala bagian HRD di perusahaan swasta di daerah Jonggol. Saya orang yang sangat menyukai musik, saya pemain gitar dan itu salah satu keahlian yang saya miliki. Banyak event ataupun festival musik yang saya ikuti untuk menunjukan bakat yang saya miliki. </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""> </span></p> Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8479213803841189339.post-31823063168060555152009-09-11T05:39:00.000-07:002009-09-11T05:41:09.787-07:00<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CEgi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CEgi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple; text-decoration:underline; text-underline:single;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style="">TEGANGAN-REGANGAN<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Secara sederhana, 'tegangan' yang dimaksud di sini adalah besar tegangan yang dialami oleh benda, sedangkan 'regangan' adalah pertambahan panjang yang dialami oleh benda tersebut sebagai akibat dari diberlakukannya <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city> tadi. Maka, tegangan adalah aksi yang diberikan, sedangkan regangan adalah respon dari sebuah benda yang mengalami tegangan. Meskipun setiap jenis baja pasti meregang, namun kapasitasnya berbeda-beda. <st1:city w:st="on">Ada</st1:city> yang baru meregang setelah diberikan <st1:city w:st="on">gaya</st1:city> sekian kilo <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Newton</st1:city></st1:place>, ada pula yang jauh lebih kuat.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style="">TEKANAN<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p><b>Tekanan</b> (p) adalah satuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika" title="Fisika">fisika</a> untuk menyatakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya" title="Gaya">gaya</a> (F) per satuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Luas" title="Luas">luas</a> (A).<o:p></o:p></p> <p><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/> <v:f eqn="sum @0 1 0"/> <v:f eqn="sum 0 0 @1"/> <v:f eqn="prod @2 1 2"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @0 0 1"/> <v:f eqn="prod @6 1 2"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="sum @8 21600 0"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @10 21600 0"/> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="p = \frac{F}{A}" style='width:41.25pt;height:30.75pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\Egi\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.gif" o:href="http://upload.wikimedia.org/math/a/8/a/a8aa98e9fd48887b3e8f9c61b030f3ee.png"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Egi/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" alt="p = \frac{F}{A}" class="tex" v:shapes="_x0000_i1025" border="0" width="55" height="41"><!--[endif]--><o:p></o:p></p> <p>Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cairan" title="Cairan">cairan</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gas.&action=edit&redlink=1" title="Gas. (halaman belum tersedia)">gas.</a><o:p></o:p></p> <p>Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Volume" title="Volume">volume</a> (isi) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu" title="Suhu">suhu</a>. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.<o:p></o:p></p> <p>Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas permukaan, dengan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city> yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi.</p><p><br /></p><p>www,google.com<br /><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> Gisca Mezitamahttp://www.blogger.com/profile/14899081944857211026noreply@blogger.com0